Sukses Angel Madrazo meraih kemenangan di etape kelima Vuelta a Espana 2019, Rabu (28 Agustus), merupakan kemenangan unik. Bukan hanya kemenangan pertama pembalap Spanyol itu di arena grand tour. Tapi juga kemenangan pertama timnya, Burgos-BH, sekaligus kemenangan pertama grupset buatan Full Speed Ahead alias FSA.

Barisan breakaway berhasil mencuri kemenangan di Etape 5 Vuelta a Espana 2019, di puncak Alto de Javalembre, Rabu (28 Agustus). Angel Madrazo (Burgos-BH) mampu finis pertama, diikuti rekan setimnya, Jetse Bol.

Misi pembinaan dilanjutkan tim UCI continental, Customs Cycling Indonesia (CCI). Rabu kemarin (28 Agustus), mereka mengirimkan pasukan junior untuk terbang ke Korea Selatan. Untuk berlaga di Tour de DMZ 2019, yang berlangsung mulai Jumat besok, 30 Agustus, hingga 3 September mendatang.

Ending Etape 4 Vuelta a Espana 2019 sangatlah ketat, hingga photo finish pun masih sulit untuk menentukan siapa pemenang adu sprint. Pada akhirnya, Fabio Jakobsen (Deceuninck-QuickStep) dinyatakan sebagai pemenang. Menang hanya selisih milimeter atas Sam Bennett (Bora-Hansgrohe).

Kenal dengan tokoh Joker? Di permainan kartu, Joker adalah yang paling “sakti”. Bisa mengalahkan semua kartu-kartu lain. Di dalam film, Joker adalah tokoh antagonis yang usil, kuat, jahat, seru, dan nakal. Di Palembang, ada Joker juga. Tapi Joker ini adalah nama sebuah klub sepeda.

Juara nasional Irlandia, Sam Bennett, masih belum punya kontrak untuk 2020 dan seterusnya. Namun, etape ketiga Vuelta a Espana 2019 membuktikan kalau dia layak untuk terus bertahan di arena WorldTour. Peluru Bora-Hansgrohe itu menang adu sprint di jalanan Alicante, Senin (26 Agustus).

Tak hanya masyarakat umum yang merayakan kemerdekaan Republik Indonesia dengan berbagai kegiatan. Pindad, salah satu BUMN Indonesia juga memaknai HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia ini dengan menggelar acara gowes bertajuk Gowes Kemerdekaan Pindad – TNI- Polri.

CUSTOMS Cycling Indonesia (CCI) menjadi tim termuda di gelaran Tour de Indonesia (TdI) 2019. Dari lima pembalap yang mereka turunkan, empat di antaranya berusia 19 tahun. Dengan skuad sangat muda seperti itu, mereka berhasil menorehkan sejumlah momen luar biasa di lomba level 2.1 UCI tersebut.