Berkah Diajak Teman, Pulang Bawa Frame Wdnsdy AJ62

“Kalau ingin sesuatu, harus diniati dan tetap mensyukuri apa yang sudah ada. Insyallah apa yang diinginkan akan terwujud,” buka Serka Agus Setiawan, cyclist dari komunitas Army Cycling Club Jakarta.

Filosofi itu yang selalu jadi pegangan hidup Agus. Dia berhasil membawa pulang sebuah frame Wdnsdy AJ62 warna White Pink dari acara Anything Gowes 19.1.19 hari Sabtu, 19 Januari lalu.

Sebenarnya Agus sudah tahu acara ini beberapa hari yang lalu lihat dari postingan instagram teman. Tapi karena tidak ada yang mengajak, maka saya tidak niat hadir,” tutur staf operasional Angkatan Darat.

Pria ramah berpangkat Serka ini memang mempunyai jadwal rutin gowes. setiap hari Selasa, Kamis, dan Jumat, Agus pasti gowes sejauh 40-50 km. “Rutenya macam-macam. Bisa seputaran kota seperti Monas, Senayan, Kota Tua, Monas Loop, dan finis Lapangan Banteng,” tuturnya.

Nah, untuk hari Sabtu, Agus punya target harus gowes 100 kilometer. Rutenya start dari Cempaka Putih, Priok, Pluit, Senayan, Menteng, Pasar Minggu, TMII, Monumen Lubang Buaya, Pondok Gede, Jatiwaringin, Halim, Cililitan, dan finis kembali ke Cempaka Putih.

Tapi berbeda di hari Sabtu itu, dirinya diajak oleh Hajir Opytimura untuk gowes dari Kemayoran, Jakarta Pusat mengikuti acara gathering komunitas sepeda se-Jakarta bertajuk Anything Gowes di gedung Sudirman Suite.

Agus merasa senang bisa mengikuti sebuah acara sepeda yang casual dan santai tapi dikemas unik untuk para cyclist ini. menurutnya, acara yang melibatkan berbagai macam sepeda ini keren. “Bisa menghilangkan jarak antar pengguna sepeda berbeda bentuk,” tukasnya.

“Meskipun saya menggunakan MTB United Detroit 2.0 tapi saya mampu mengimbangi speed sepeda road bike saat konvoi keliling kota sejauh 25 km. Memang saya sudah modif sepeda saya jadi hybrid yaitu dengan flat bar dan ban kecil,” bangga pria kelahiran 24 Agustus 1986 ini.

sesaat setelah gowes sejauh 25 km, dirinya duduk beristirahat bersama beberapa rekan dari ACC. Dan mendengar MC membacakan nomor-nomor undian. “Saya tidak fokus karena memang tidak mengharap. Saya tidak bakat dapat undian,” kekeh ayah dari M. Alfa dan M. Agha.

Berulang kali Agus ikut even yang berakhir dengan undian, dirinyapun berakhir pulang dengan tangan hampa. Saat di acara Anything Gowes-pun Agus tidak berharap banyak. Memang dirinya mendengar MC membacakan beberapa nomor. Ada yang ada pemiliknya, ada pula yang gugur karena pemiliknya sudh tidak ada di tempat.

Saat tiba di undian utama yaitu sebuah frame sepeda road bike merek Wdnsdy tipe AJ62, Aguspun mendengarnya sambil lalu, apalagi setelah tiga kali ditarik nomor undian dan semuanya hangus.

“Terakhir saya dengan nomor 160 dipanggil, eh itu ternyata nomor saya. saya langsung loncat menuju sumber suara,” tuturnya. Alhamdulillah! dan terima kasih! Begitu ucapnya berulang kali.

Sempat bingung bagaimana cara membawa pulang frame itu, karena Agus datang menggowes MTBnya. Tapi dirinya tidak kehabisan akal, frame diselipkan ke tubuhnya seperti membawa tas ransel. Lalu digowesnya pulang ke Kemayoran.

Sesampai di mess Angkatan Darat itu, Agus langsung menghubungi istrinya, Masfufatul Jannah yang tinggal di Tuban bersama kedua anaknya. “Istri saya ikut gembira meskipun dia tidak paham sepeda road bike. Dia dan anak-anak mengucapkan Alhamdulillah berulang kali,” ceritanya.

Hajir, sobat yang mengajaknya ke acara Anything Gowes bergurau. “Mimpi apa kamu semalam, saya yang ajak kamu, tapi kamu yang dapat hadiah,” ceritanya sambil terkekeh.

Sejak tinggal di Jakarta setahun terakhir, dirinya sangat menginginkan road bike. “Tapi saya tidak memaksakan diri dan menuntut. Dana belum cukup beli road bike, saya beli MTB aja dulu enam bulan lalu dan saya mensyukurinya,” ujarnya merendah.

Dirinyapun penuh sikap tulus dan bersyukur dalam menjalani hobi bersepeda ini. “Komandan saya, Kolonel Inf Bangun Nawoko menjuluki saya badak karena saya rajin dan rutin gowes dan lumayan kuat,” bilangnya.

Tuhan tahu ketulusan dan niat baik Agus, jadi diberi pahala bisa membawa pulang frame bertaraf internasional itu. “Rejeki prajurit soleh!” tukasnya.

Agus mengaku belum ada rencana merakitnya. Meskipun juga bertekad tidak menjualnya. “Frame road bike udah jadi impian lama saya. Saya akan sabar menyisihkan dana untuk ditabung guna membeli komponennya,” tutup Agus lalu pergi menggowes MTB United menembus lalu lintas Jakarta yang padat. (mainsepeda)

Foto : Tim Mainsepeda


COMMENTS