Sejumlah pesepeda nasional ikut beraksi di ajang UCI Gravel World Series, Dustman 2025 pada Sabtu, 1 November 2025. Salah satunya Yusuf Kibar yang dikenal sebagai juara balapan ultra-cycling paling prestisius di Indonesia, Bentang Jawa.

Kibar belakangan ini memang mulai mencari "kolam baru" dalam karier bersepedanya, yakni dengan menjajal gravel. Ia mulai aktif tahun ini usai mengikuti event gravel populer, Unbound Gravel, pertengahan tahun ini. Namun, rasa penasarannya belum benar-benar membuncah. Ia masih ingin ke Kansas, Amerika Serikat, untuk mencoba rute yang lebih berat dengan jarak 200 mil.

Dustman 2025 adalah wadahnya menambah ilmu. Namun, hal tak terduga terjadi. Kibar berhasil finis di posisi keempat pada kategori Men 19-34 sekaligus memastikan tiket Kejuaraan Dunia Gravel UCI di Nannup, Australia, tahun depan.

Baca Juga: Antara Misi Gaya Hidup Sehat dan Sport Tourism di Malang Century Journey 2025

"Jujur enggak ada target banget. Soalnya memang dari latihan kurang siap. Modal nekat sekalian nambah pengalaman aja. Alhamdulillah dikasih nomor empat," ungkapnya senang.

Walaupun minim persiapan karena harus mempersiapkan pernikahannya beberapa waktu lalu, Kibar tetap tampil all-out. Ia melaju kencang sejak awal balapan dan sanggup bersaing di lima pembalap terdepan. Tapi, usahanya untuk meraih podium gagal tercapai. Bannya mengalami sobek saat memasuki kilometer ke-30. Hal ini membuatnya berhenti untuk perbaikan.

"Sebenarnya saya sudah kabur di kilometer awal, berlima termasuk yang nomor 1 dari Belgia. Hanya di kilometer ke-30 ban saya sobek. Jadi benerin dulu. Dari lima terdepan jadi mungkin 50 paling belakang," jelas Kibar.

Alih-alih menyerah, Kibar menunjukkan mental juaranya. Setelah perbaikan ban, ia langsung tancap gas. Dengan sisa jarak yang masih panjang, Kibar memacu tunggangan barunya, Wdnsdy Bike tipe Journey KS. Upaya keras ini membuahkan hasil manis dan akhirnya ia sukses lolos ke Kejuaraan Dunia Gravel UCI tahun depan.

"Habis bocor ban full ngejar sendirian. Mungkin kalau enggak bocor bisa podium," candanya.

Sementara itu, Trihadi Siswanto gagal lolos kualifikasi setelah finis di peringkat ketujuh. Berbeda satu peringkat dari kuota pembalap yang lolos di kategori Men 35-39.

Dari daftar 32 peserta, hanya 24 pembalap yang akhirnya mengikuti balapan. Hal ini membuat kuota pembalap yang lolos adalah enam cyclist terdepan atau 25 persen dari jumlah peserta di tiap kategori, sesuai dengan aturan yang ditetapkan UCI.

Meskipun demikian, kegagalan Trihadi lagi-lagi karena faktor kurang beruntung. Ia mengalami insiden kecelakaan beruntun di kilometer ke-10. Beruntung, tidak ada cedera parah. Hanya saja pundaknya mengalami memar dan luka lecet. Jersey yang digunakannya pun ikut terkoyak. 

Selain itu, disc brake sepedanya juga rusak. Hal ini membuat roda depannya terkunci sehingga Trihadi akhirnya memutuskan mencopotnya. Ia pun memacu sepeda hampir 100 Km tanpa rem depan. Selain itu, handlebar dan shifter-nya pun juga ikut melengkung karena efek benturan. Kondisi itu membuat fokusnya sedikit banyak terganggu. 

Baca Juga: Etape Pembuka La Vuelta 2026 Melintasi Sirkuit F1 Monaco hingga Fairmont Hairpin

"Kilometer 30-an rasanya berat banget buat gowes. Ternyata remnya tidak balik. Enggak ada pilihan harus dicopot karena enggak mau muter sama sekali," kata cyclist 35 tahun itu.

​Kesempatan Trihadi untuk lolos ke Kejuaraan Dunia Gravel UCI belum tertutup. Ia mengaku masih ingin menjajal peruntungannya di event UCI Gravel World Series lainnya. Terlebih pasangannya, Arfiana Khairunnisa, sudah lebih dahulu meraih tiket Kejuaraan Dunia itu pekan lalu melalui event Gravelista 2025.

"Iya, saya masih ingin mencoba lagi. Tapi harus latihan lebih keras lagi karena balapan di Eropa dan Australia lebih berat," tutupnya. (Mainsepeda)

 

Populer

UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Fantastic CC Gowes Tanpa Bidon, Tak Lupa Beramal!
Israel-Premier Tech Rebranding Dampak Meluasnya Aksi Pro Palestina
Nasib Biniam Girmay Terkatung-katung Efek Merger Lotto-Intermarche
Bluefire Ijen KOM 2025: Cyclist Asing Terpukau Erek-erek, Merindukan Dholo
Vuelta a Espana 2025, Etape 1: Menang di Turin, Philipsen Hapus Kekecewaan Tour de France
Bentang Jawa 2025: Pak Kepsek Finish Strong, Raih Pair Ketiga bersama Joko!
Bentang Jawa Lunas
Renewi Tour 2025, Etape 4: Merlier Menakjubkan, Persaingan Juara Umum Terbuka Lebar
Renewi Tour 2025, Etape 1: Merlier Tak Terbendung di Breskens