Medali menjadi bagian dari tonggak penghargaan yang menandai perjuangan keras para cyclist. Karena itu, konsep dan desain untuk medali East Java Trilogy 2024 menggambarkan perjuangan itu. 

Demi menambah nilai kebanggaan para finisher, Mainsepeda telah menyiapkan desain terbaru medali untuk masing-masing event East Java Trilogy tahun ini. Tiga medali dari tiga event  tersebut dibuat dengan konsep tiga keping yang bisa dirangkai hingga membentuk mahkota. Mahkota tersebut menggambarkan para cyclist yang meraihnya sebagai king of mountain (KOM).

Bahan medali dibuat dari logam dengan finishing warna emas. Terlihat lebih elegan dan mewah. Juga menggambarkan kerasnya masing-masing KOM dengan relief trademark tanjakan pada latar belakang logonya. 

"Idenya dari kategori balapan King of Mountain (KOM) sehingga desain mahkota dipilih sebagai penghargaan tertinggi," kata Donny Rahadian dari Mainsepeda. 

Akan tetapi, para peserta wajib menyelesaikan seluruh event East Java Trilogy 2024 jika ingin mendapatkan mahkota tersebut secara utuh. Mulai dari gelaran Antangin Bromo KOM X, Kediri Dholo KOM, dan terakhir ajang Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM. Oleh karena itu, medali mahkota ini akan terbagi menjadi tiga kepingan terpisah.

"Konsep medalinya terpisah-pisah agar peserta menyelesaikan semua tantangan untuk membentuk mahkota secara sempurna," imbuhnya. 

Lebih detail, setiap kepingan medali ini akan menampilkan setiap karakteristik balapan. Seperti gambar Gunung Bromo di keping medali Antangin Bromo KOM X, kelok 9 yang jadi ciri khas Kediri Dholo KOM, dan panorama gunung Ijen untuk event Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM.

Antangin Bromo KOM X akan menjadi gelaran pembukan East Java Trilogy 2024. Event yang dijuluki "naik hajinya" cyclist di Indonesia ini akan digelar pada Sabtu, 18 Mei 2024. 

Start dari Surabaya, pesepeda akan melewati rute flat dari Kota Pahlawan menuju Pasuruan yang menjadi pitstop. Dari Pasuruan, cyclist akan melahap rute menanjak sampai finis di puncak Wonokitri, Bromo. Total peserta bakal menempuh perjalanan 100 km. Menanjak total hampir 2.000 meter. (Mainsepeda)

 

Populer

Pesona Selo “Ring of The Fire”, Sensasi Menanjak Membelah Merapi dan Merbabu
Jamal Juara Men Elite, Nurul Podium Women Elite
Inilah Tiga Rute Seru untuk Gravel Bike di Tangerang
Berdebar Menunggu Rute Tour de France dan Giro d’Italia 2020
SRB, Pionir Komunitas Road Bike di Kota Serang
Kenakan Jersey Papan Catur di Tour de France 2021
Philipsen Menang lagi, Pogacar Bertahan di Puncak GC
Olimpiade Paris 2024: Lulusan Harvard Rebut Emas Bersejarah Women’s Road Race
Giro d'Italia 2025 - Etape 16: Makin Panas, Keunggulan GC Del Toro Tergerus Banyak
Anggap Sepeda Lipat Jelek, Ciptakan Roda Lipat