Setelah Empat Tahun, AA SoS Kembali Bikin Training Camp ke Malaysia

Setelah empat tahun absen karena pandemi, Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) bersama Lily Tours dan Mainsepeda kembali menyelenggarakan training camp ke Malaysia. Pada 1-4 Februari 2024, sebanyak 24 cyclist plus crew akan gowes di sana, gowes ke Ipoh, Cameron Highlands, serta Kuala Lumpur.

Peserta datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Mulai Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, hingga Papua.

"Dulu, acara training camp ini rutin kami selenggarakan setiap tahun. Biasanya teman-teman yang akrab dengan grup AA SoS kumpul bersama, main sepeda ke Cameron Highlands. Tak jarang sambil menonton Tour de Langkawi", jelas Azrul Ananda, pemrakarsa acara. "Kalau Anda lihat di kanal YouTube Mainsepeda, video pertama yang kami upload adalah acara training camp tersebut", tambahnya.

Saat pandemi, tentu acara rutin ini tidak berjalan. "Tapi banyak teman-teman sudah mengontak, minta segera dibuatkan begitu ada kesempatan. Awal 2024 ini, akhirnya kita bisa menyelenggarakan", ungkap Azrul.

Biasanya, training camp ini bisa menampung hingga 40 cyclist. Namun, karena baru kali pertama dilaksanakan setelah empat tahun, tahun ini dibatasi dulu 24 orang. Menyederhanakan segala urusan logistik dulu.

Karena jumlah dibatasi itu pula, Azrul mengaku pihaknya tak sempat menyebarkan flyer pendaftaran. "Baru satu hari disampaikan ke grup, jumlah peserta sudah nyaris penuh. Jadi mohon maaf bagi yang lain yang berminat. Nanti kita buatkan lagi sesegera mungkin", tuturnya.

Azrul menjelaskan, konsep training camp ini sendiri memberi kesempatan bagi mereka yang avid (kuat) maupun relatif pemula untuk menikmati acara. Akan ada crew dan mobil pengawalan untuk rombongan paling belakang. "Biasanya terbagi-bagi sesuai kemampuan. Kan ini bukan event dan bukan balapan. Tidak ada cut off time. Yang penting bisa menuntaskan rute yang disiapkan", terangnya.

Dari para peserta, kebanyakan memang yang dulu pernah ikutan. Salah satunya Asril Kurniadi, salah satu jagoan lomba di kategori usianya. "Bagi saya TC Malaysia ini semacam kenangan penggembelengan. Kebersamaan sangat terasa, dan ilmu-ilmu berharga terkait bersepeda banyak saya dapatkan di TC ini. Kondisi rute juga sangat mendukung bagi kita sebagai pecinta alam", ujar Asril, yang tahun ini berhasil meracuni beberapa teman untuk ikutan.


Pindah-Pindah Kota

Beda dengan sebelum pandemi, kali ini rutenya dibuat beda-beda kota. Dulu, biasanya selalu berpusat di Tanah Rata (kota di Cameron Highlands), lalu naik turun jalan kembali ke sana. Tahun ini, training camp punya elemen touring.

Semua peserta landing dari Jakarta dan Surabaya bersamaan pada Kamis pagi, 1 Februari. Lalu langsung diboyong ke lokasi food court dan rest areauntuk makan dan merakit sepeda. Siang itu, langsung gowes menuju Kota Ipoh, rute datar antara 100 hingga 140 km, tergantung waktu dan lokasi start. Peserta menginap di Ipoh, bisa menikmati wisata kuliner yang kondang di sana.

Jumat paginya, peserta gowes ke Cameron Highlands. Jaraknya hanya 83 km, namun total elevation gain bisa menembus angka 2000 meter. Tidak ada tanjakan terjal, namun jalannya konstan miring sampai ke dataran tinggi pusat wisata tersebut. Lokasi finishnya bakal spektakuler, kebun teh kondang "Boh Tea". Malam itu, peserta menginap di Tanah Rata. Sore sampai malam bisa menikmati dataran tinggi yang indah sekaligus kulineran lagi.

Nah, Sabtu-nya kembali agak sibuk. Pagi-pagi, semua sepeda sudah diangkut ke bawah, ke kawasan Sungai Koyan. Lalu gowes naik lagi 73 km kembali ke Tanah Rata. Rute menanjaknya beda dengan hari sebelumnya.

Begitu sampai ke penginapan sebelum tengah hari, peserta langsung checkout. Semua peserta dan sepeda langsung diangkut ke Kuala Lumpur. Sore hari sampai, acara bebas menikmati kota sampai malam.

Ahmad Idris dari Papua menjadi salah satu peserta training camp di Malaysia tahun ini.

Minggu paginya, gowes asyik santai. Mencicipi rute "dalkot" Kuala Lumpur, yang setiap minggu pagi adalah car free day. Jadi bebas gowes keliling kota saat mobil dilarang lalu lalang. Siang sampai sore bebas jalan-jalan, dan Minggu malam kembali terbang ke Jakarta atau Surabaya.

"Semoga training camp pertama sejak pandemi ini bisa berlangsung lancar. Supaya kita bisa rutin lagi menyelenggarakan untuk lebih banyak lagi cyclist Indonesia yang berminat", pungkas Azrul. (mainsepeda)


COMMENTS