CCC Cirebon Tetap Eksis Hingga Tiga Dekade


Inilah komunitas sepeda paling tua di Cirebon. Namanya Cirebon Cycling Club (CCC). Mereka terlahir sejak 1991 silam. Selama lebih dari tiga dekade berlalu, mereka tetap eksis melakukan berbagai kegiatan. Bahkan up to date dengan kegiatan zaman sekarang.

"Awalnya kami teman sepeda bareng pada awal 1990-an. Biasa lah, berteman karena sering bertemu di jalan. Kami saling mengenal karena bersepeda. Kemudian bersama-sama membentuk klub sepeda. Lahir lah Cirebon Cycling Club ini," cerita Komandan CCC, Yunus.

Pada awalnya anggota CCC masih sangat sedikit. Bahkan, bisa dihitung dengan jari. Lambat laun jumlah anggota CCC makin berkembang. Meski demikian, CCC tidak serta merta memiliki anggota ratusan cyclist. Menurut Yunus, anggotanya saat ini sekitar 70 cyclist. Ini memudahkan mereka untuk mengakomodir kegiatan dan menjaga kekompakan.

"Sekarang CCC sudah memasuki generasi keempat. Generasi pertama, termasuk saya, juga masih aktif. Ada sekitar 30 persen anggota CCC yang usianya di atas 60 tahun. Dan mereka masih aktif gowes hingga sekarang," terang salah satu founder CCC itu.

Selama tiga dekade itu, CCC telah berkembang menjadi rumah besar bagi cyclist Cirebon dan sekitarnya. Mereka menjadi wadah dari berbagai komunitas asal Cirebon lainnya. Sebut saja Kalem CC, komunitas Gowes Senja, Kadal CC, Trabass, dan komunitas Satu Jam Lemas (Salem).

Kalem terdiri dari anggota senior CCC. Mereka suka gowes nanjak. Berangkat pagi dan pulang sore. Anggotanya beragam. Tidak hanya menggunakan road bike. Ada pula yang menunggangi sepeda gunung (MTB). Lain halnya dengan Salem. Mereka adalah 'divisi jet darat'. Mereka lah yang dikirim ke berbagai event untuk merebut podium.

Kemudian Gowes Senja berisi anggota CCC yang gemar gowes sore atau petang. Mereka biasa mengayuh pedal sepulang kerja. Kadal CC terdiri dari member CCC yang sukanya nanjak. Tanjakan di sekitar Cirebon seakan menjadi menu harian mereka. Mayoritas menggunakan road bike.

Sementara Trabass terdiri dari cyclist yang sangat komitmen dengan jadwal. Sehingga tidak peduli dengan cuaca. Meski hujan sekali pun akan diterabas.

Dari generasi ke generasi itu, CCC telah melahirkan banyak cyclist yang benar-benar serius sebagai pembalap. Menurut Yunus, CCC tidak hanya wadah untuk menyalurkan hobi bersepeda. Lebih dari itu, CCC juga mewadahi anggotanya yang ingin serius menjadi pembalap.

CCC memiliki agenda rutin. Mereka gowes tiga kali dalam sepekan. Jadwalnya pada hari Selasa, Kamis, dan Minggu. Rute dalam kota dipilih saat gowes pada Selasa dan Kamis. Kemudian mereka akan gowes ke luar kota dengan jarak minimal 100 kilometer pada akhir pekan.

Yunus mengakui, tidak semua member berpartisipasi dalam kegiatan gowes harian maupun akhir pekan. Setidaknya ada 25 cyclist hingga 30 anggota CCC yang selalu hadir dalam agenda rutin tersebut. "Rute touring favorit kami ya ke Semarang. Aksesnya mudah. Selain itu, juga bisa sekalian jalan-jalan dan kuliner," bilang Yunus.

Selain mengakrabkan diri dengan bersepeda, kegiatan di luar sepeda mereka pun tak kalah seru. Seperti pada 17 Agustus lalu di mana CCC mengikuti fashion show yang diadakan oleh Radar Cirebon (Disway National Network). Acara ini digelar setelah CCC gowes sejauh 77 kilometer dari Cirebon, Kuningan, dan kembali ke Cirebon.

Tidak hanya itu saja, member CCC juga intens mengikuti event bersepeda di luar Cirebon. Pada tahun lalu mereka mengirimkan wakil di event Kediri Dholo KOM Challenge 2021. Kemudian, mereka juga berpartisipasi di event gowes paling seru di Indonesia, Bromo KOM Challenge 2022.

Meski kegiatan reguler hanya tiga kali seminggu, Yunus tidak menampik bahwa ada anggota lain yang melakukan gowes lebih dari itu. Yunus sendiri tetap rutin gowes selama tiga kali dalam sepekan. Pengusaha asal Cirebon ini dapat menyelesaikan rute sejauh 80 kilometer dalam sekali gowes.

"Kalau anggota seperti saya ini sudah jadi penggembira saja. Tetapi teman-teman lain gowes dengan porsi latihan masing-masing. Anggota lain juga bekerja. Jadi akhir pekan memang menjadi waktu yang pas untuk gowes," bilang cyclist 61 tahun itu.

Salah satu member baru di komunitas ini adalah Ridwan. Peserta Kediri Dholo KOM Challenge 2021 ini gabung CCC sejak 2020 lalu. Meski terbilang baru, ia merasa diterima dengan hangat oleh komunitasnya. "Sangat welcome dan tidak pelit ilmu. Sehingga kami juga bisa cepat improve," aku cyclist 41 tahun ini. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 106

Foto: Dokumentasi Cirebon Cycling Club


COMMENTS