Belakangan, teknologi terus membantu cyclist mengembangkan diri tanpa meninggalkan rumah. Indoor trainer terus berevolusi, dari pasif menjadi smart, kemudian dibantu oleh berbagai program seru seperti Zwift. Tidak perlu keluar rumah, bisa latihan ke gunung atau kota lain melalui layar simulasi.

Makin lama, perangkat untuk membuat latihan indoor terasa makin realistis terus dikembangkan dan ditawarkan. Beberapa bulan lalu, Wahoo merilis KICKR Climb, perangkat tambahan yang bisa mengangkat bagian depan sepeda, seolah-olah kita menanjak beneran.

Di Eurobike 2018, 8-10 Juli ini, Wahoo menambah lagi satu perangkat. Namanya KICKR Headwind. Sesuai namanya, ini semacam kipas dari depan. Tapi kipasnya tidak pasif manual, karena untuk itu kita cukup membeli kipas angin! Ketika disambungkan dengan program, Headwind bisa meniupkan angin sesuai dengan kecepatan, misalnya simulasi ketika turunan.

Wahoo KICKR Headwind bisa meniupkan angin dari depan seperti yang menerpa cyclist saat bersepeda di jalan raya. 

Bila Wahoo menawarkan tanjakan dan angin, maka CycleOps menawarkan goyangan. Perusahaan itu memamerkan prototype platform, di mana pesepeda bisa merasakan gerakan ke depan dan belakang, atau goyangan ke kanan dan kiri. Tujuannya supaya benar-benar merasakan gerakan realistis saat outdoor.

CycleOps menawarkan sensasi gerakan sama seperti bersepeda outdoor.

Tertarik? Bagi cyclist di Indonesia, kita tinggal menciptakan teknologi komplemen. Yang bisa mensimulasikan asap knalpot dan bau sampah! Itu baru realistis seperti bersepeda di Indonesia! (mainsepeda)

 

Populer

Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 3: Carter Bettles Taklukkan Raja Tanjakan di Final Sprint
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 2: Fransesco Carollo Menang Sprint, Swatt Club Merajalela!
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 1: Jeroen Meijers Mendominasi Etape Pembuka
John Boemihardjo: Sepeda Minimalis untuk London-Edinburgh-London 1.500 Km!
Preview TdBI 2025: Tanpa Etape Flat, Segmen Paving Stone, Ditutup dengan Tanjakan HC
Tour de France 2025: Empat Kali Juara, Pogacar Ancam Rekor Para Legenda!
Kediri Dholo KOM 2025: Cyclist Otodidak Tempel Ketat Pemuncak Klasemen Men Age 30-34
Tour de Banyuwangi Ijen 2024: Agenda UCI Bergulir Kembali Setelah Empat Tahun Vakum
Hadiah 500 Ribu Euro untuk Yellow, Hanya 25 Ribu Euro untuk Green