KGB Cycling School merilis jersey baru untuk 2022. Warnanya kombinasi antara merah dengan biru navy. Yang spesial, jersey ini menampilkan motif yang menggambarkan peta penyebaran Covid-19. Nah, "siswa" yang sudah lulus dari program cycling school akan mendapatkan jersey dengan warna khusus.

Acara launching jersey ini dikemas dengan gowes bareng di JCG Loop, Sabtu (18/12) pagi. Diikuti oleh member KGB Cycling School. Benny Yahya, Ketua KGB (Kelapa Gading Bikers) juga menghadiri event ini. Pun juga dengan CEO SUB Jersey, Bagus Ramadhani.

Keputusan untuk mengusung warna merah dan biru navy memiliki makna sendiri. Merah menggambarkan warna seragam siswa sekolah dasar. Maklum, mayoritas anggota KGB Cycling School memang para newbie. Mereka baru start gowes di masa pandemi Covid-19.

Para siswa KGB Cycling School di sela acara lanching jersey baru

Biru navy adalah salah satu warna yang dipakai di jersey lama KGB Cycling School, yang kini digunakan di jersey baru. Jersey ini juga memiliki motif khusus di bagian depam jersey. Warnanya merah. Ada penjelasan khusus tentang pemilihan motif ini.

"Motif itu sebenarnya mewakili peta penyebaran Covid-19. Pandemi ini akan selalu dikenang. Apalagi para siswa ini lahir dan lulus pada masa pandemi Covid-19," terang Hermansyah Handoko, Ketua Harian KGB.

BACA JUGA: KGB Berbagi Ilmu Gowes Lewat Cycling School

Selain launching jersey, KGB Cycling School juga memberikan seragam khusus berwarna kuning-biru navy kepada empat cyclist yang dinyatakan lulus. Mereka adalah Erick Moe, Hento Juanda, Baiq, dan Hafiz Karta. Selain itu, seperti sekolah pada umumnya, keempatnya memperoleh sertifikat kelulusan.

Agar bisa lulus dari KGB Cycling School memang tak mudah. Ada syaratnya. Pertama, harus mengikuti event internal KGB. Selain itu, mereka juga harus berpartisipasi di event gowes. Tak sekadar acara biasa. Tapi event yang menguji kemampuan cyclist tersebut. Baik event nanjak atau gowes jarak jauh.

CEO SUB Jersey Bagus Ramadhani (depan) hadir di acara peluncuran jersey baru KGB Cycling School

Keempat cyclist yang baru saja lulus dari KGB Cycling School itu, baru saja menuntaskan gowes 350 kilometer. Rutenya dari Jakarta ke Bandung, lalu kembali ke Jakarta. Event yang diadakan Bea Cukai ini dilaksanakan dalam dua hari. Selain menjadi peserta dan finis, mereka juga naik podium.

Erick dan Hento menduduki peringkat tiga dan lima dikategori umum. Baiq menempati posisi empat di kategori karyawan Bea Cukai. Sedangkan Hafiz memang tidak naik podium. Namun ia berhasil finis bahagia di gelaran ini.

"Sebenarnya tidak usah juara atau naik podium. Sekadar finis pun sudah dapat nilai A+. Jadi keempatnya lulus dengan predikat cumlaude," sebut Herman, sapaan akrabnya. "Kalau di universitas, mereka yang lulus mengenakan toga. Kalau di KGB Cycling School dapat jersey khusus berwarna kuning," imbuhnya.

Herman mengakui jika bahwa kriteria untuk lulus memang berat. Ini sudah menjadi tradisi di KGB. Herman serta Benny Yahya juga pernah melaluinya. Dulu mereka harus bisa nanjak ke KM0 dan Gunung Pancar tanpa berhenti agar dinyatakan lulus.

(Kiri-Kanan), Baiq, Hermansyah Handoko, Benny Yahya, Erick Moe, Hento Juanda

"Dari dulu memang berat. Sebab kami mau generasi penerusnya juga bagus. Saya sebagai coach hanya bisa mengarahkan dan mengajarkan. Semuanya kembali ke individu masing-masing. Jika mereka punya passion, pasti bisa lulus," ucap KGB02 tersebut.

Selanjutnya, KGB Cycling School akan mengikuti acara tutup tahun KGB pada 31 DEsember nanti. Mereka akan gowes sejauh 202,2 kilometer. Rencananya digelar di sekitar Jakarta. Sebab ibu kota diprediksi akan lengang. Selain itu, mereka juga mempersiapkan sejumlah tur untuk diadakan pada 2022 nanti. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 69

Foto: Muhammad Ibrahim Alfarizi, Rekavelo

Populer

Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 3: Carter Bettles Taklukkan Raja Tanjakan di Final Sprint
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 2: Fransesco Carollo Menang Sprint, Swatt Club Merajalela!
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 1: Jeroen Meijers Mendominasi Etape Pembuka
John Boemihardjo: Sepeda Minimalis untuk London-Edinburgh-London 1.500 Km!
Preview TdBI 2025: Tanpa Etape Flat, Segmen Paving Stone, Ditutup dengan Tanjakan HC
Tour de France 2025: Empat Kali Juara, Pogacar Ancam Rekor Para Legenda!
Kediri Dholo KOM 2025: Cyclist Otodidak Tempel Ketat Pemuncak Klasemen Men Age 30-34
Hadiah 500 Ribu Euro untuk Yellow, Hanya 25 Ribu Euro untuk Green
Tour de Banyuwangi Ijen 2024: Agenda UCI Bergulir Kembali Setelah Empat Tahun Vakum