Belanda adalah negeri "paling sepeda" di dunia. Rasanya, lebih banyak jumlah sepeda dibandingkan dengan populasinya. Tak heran, banyak orang kreatif berkreasi membuat sepeda.

Mokumono mempunyai arti Mokum itu Belanda, Mono itu monokok. Jadi ini adalah sepeda ber-frame monokok dari Belanda.

Seperti Bob dan Tom Schiller, si kembar dari Amsterdam ini. Bob Schiller adalah lulusan akademi desain di Eindhoven. Sedangkan Tom adalah lulusan sekolah Resources Management dari Vrije University Amsterdam.

Desain Mokumono sangat unik, berbeda dengan frame sepeda biasa yang berbahan pipa dengan konstruksi double triangle. Bob terinspirasi dari sasis dan bodi mobil yang plat model monokok.

Tom Schiller bersama plat monokok sisi kanan frame sepeda Mokumono.

Bob memilih plat aluminium grade 7000 berupa lembaran yang dipres sedemikian rupa membentuk struktur 3D. Dibuat dua lembar untuk dua sisi, kiri dan kanan lalu disatukan dengan sistem las laser. Keunggulan monokok adalah kekuatannya disebar rata ke seluruh sasis tanpa perlu penguat di bagian tengahnya.

Frame Mokumono dengan sistem plat dipres dan disatukan dengan las laser.

“Aluminium itu ringan dan kuat tapi sepeda berbahan aluminium biasanya terasa kaku dan ‘keras’ sehingga kurang nyaman dikendarai. Kita membuat rear stay model cantilever agar ada rasa empuk dan ’halus’ dibandingkan rear stay bentuk segitiga biasa,” tutur Bob yang menggunakan ban Continental GP4000 ukuran 32 dan wheelset Ryde Dutch 19.

Bob dan Tom menggandeng pabrik besar yang memang sudah lama berkecimpung dalam dunia plat aluminium, Witte Van Moort.

Dengan begini, Bob sangat menghemat biaya karena tidak memerlukan tenaga kerja manusia. Semuanya bisa kerjakan oleh mesin. Mulai memotong plat, mengepresnya hingga pengelasannya.

Untuk komponen, Bob memilih yang terbaik. Crank adopsi Shimano Alfine dengan Gates CDX Carbon belt drive. Dipadukan dengan hub roda belakang Shimano Alfine dengan 8 speed kombinasi 12-38. Atau ada opsi hub dengan single speed. Pengereman disc brake juga produk Shimano. Seatpost menggunakan pipa aluminium dan menopang sadel Brooks Cambium C17.

Hub Alfine single speed, ada juga opsi hub Alfine 8-speed.

Seatpost aluminium dengan sadel Brooks Cambium C17.

Crank Alfine dengan sistem belt drive.

Bentuk handle bar mirip sepeda MTB yakni model lurus menyatu dengan stem. Bob memberikan tiga opsi panjang stem yakni 7 cm, 10 cm dan 11 cm. Bobot untuk full bike, Bob mengklaim 9,5 kg untuk versi single speed dan 11 kg untuk versi 8-speed.

Tersedia tiga pilihan ukuran stem yang terintegrasi dengan handlebar.

Selain bentuknya yang unik dan keren. Bob punya misi khusus, mengembalikan produksi sepeda ke dalam negeri Belanda. Karena, mahalnya tenaga kerja membuat banyak pabrik tidak mampu berproduksi lagi. Dan mengalihkannya ke negara Asia Tenggara.

Untuk harga, frame yang tersedia dalam empat warna yakni hitam, putih, merah dan biru ini dijual USD1500 untuk versi single speed dan USD1800 untuk versi 8 speed. (mainsepeda)

 

 

Mokumono bangga sebagai sepeda buatan Belanda.

 

Mokumono mempunyai bobot 9,5 kg atau 11 kg full bike dan cocok untuk cyclist bertinggi badan 170-190 cm.

 

foto : Mokumono 

Populer

UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Komunitas Warlok Ratjoen CC Ajak Nikmati Malang Century Journey 2025
Bluefire Ijen KOM 2025: Gowes dari Bali, Ubung Academy Support Kasiono-Lunna Raih Juara Trilogy
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Rute Serupa, Sensasi Selalu Berbeda
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Jangan Buru-buru Pulang dari Ijen!
Lelogama KOM 2025: Panasnya Tak Terkira, Pemandangannya Tiada Tara
"Diplomasi Sepeda" ala Komunitas Mahasiswa Indonesia di Jerman, Sturm Crew
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Bentang Jawa 2025: Pak Kepsek Finish Strong, Raih Pair Ketiga bersama Joko!
Bentang Jawa 2025: Siksaan Cuaca Pancaroba, 30 Ultra-Cyclist DNF