Van Aert Marah Besar kepada Sagan

| Penulis : 

Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) menjadi perbincangan setelah berakhirnya etape 11 Tour de France 2020, Rabu (9/9) malam. Bukan karena prestasinya, melainkan aksi tidak sportifnya kepada Wout van Aert (Jumbo-Visma). Sagan hampir saja mencelakai mantan juara dunia cyclocross asal Belgia itu.

Insiden ini terjadi beberapa meter sebelum garis finis etape 11. Van Aert sedang sprint di sisi kanan. Tiba-tiba muncul Sagan yang berusaha membuka ruang sempit antara Van Aert dengan barrier. Sagan tertangkap kamera menyenggolkan bahunya ke arah Van Aert sebelum menyentuh garis finis.

"Ketika Sagan mendorong saya, saya langsung kehilangan momentum," ucap Van Aert kepada wartawan seusai balapan. "Itu cukup berbahaya. Saya sedang sprint di garis di sisi kanan. Itu hak saya karena saya ada di sana," tegas pembalap 25 tahun itu.

Van Aert tak habis pikir dengan upaya Sagan yang masuk dari ruang sempit di sisi kanannya. Menurutnya, tidak ada celah yang bisa dilalui di sana. "Jika Anda menggunakan siku untuk membukanya, saya pikir itu sepenuhnya melanggar aturan," ucapnya kesal.

Van Aert dan Sagan sempat berbicara setelah melewati garis finis. Karena saking kesalnya kepada Sagan, Van Aert tertangkap kamera mengacungkan jari tengah kepada rider 30 tahun itu. "Saya mencoba mengatakan kepadanya bahwa saya tidak menyukai apa yang ia lakukan," terangnya.

Bukan hanya Van Aert saja yang geram kepada Sagan. Kemarahan juga diluapkan rider Israel Start-Up Nation Hugo Hofstetter. Hofstetter yang sedang sprint di sisi kanan, harus mengerem laju sepedanya karena Sagan sedikit memotong jalur sprint-nya. Ia finis kedelapan di etape 11.

"Saya tidak pernah menggunakan Twitter. Akan tetapi, dengan semua rasa hormat yang saya miliki untuk Anda, jika saya tidak mengerem, saat ini saya dan mungkin beberapa orang lain ada di rumah sakit sekarang. Saya sangat kecewa," tulis pembalap 26 tahun ini di akun Twitter-nya.

Sagan telah dihukum atas tindakan berbahayanya tersebut. Juri balapan TdF mendegradasi posisi pembalap asal Slovakia itu ke urutan 85 di etape 11 ini. Sagan juga dihukum pengurangan 13 poin di points classification, dan denda 500CHF. Sementara Van Aert didenda 200CHF karena perilaku yang tidak pantas.

Hukuman ini berdampak besar pada pertarungan Sagan dengan Sam Bennett (Deceuninck-QuickStep) untuk memperebutkan jersey hijau. Bennett memimpin points classification dengan perolehan 243 poin. Ia unggul 68 angka atas Sagan.

Insiden ini bukan kali pertama dilakukan Sagan. Ia pernah didiskualifikasi dari TdF 2017 karena dianggap mengakibatkan kecelakaan yang mencederai Mark Cavendish. Cavendish yang saat itu membela Dimension Data, mencium aspal setelah disenggol Sagan dalam adu sprint di etape 4. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 13

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Getty Images, POO

Populer

SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Giro d'Italia 2024, Etape 11: Gandakan Kemenangan, Milan Kian Perkasa di Klasemen Poin
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Antangin Bromo KOM X Jadi Ajang Comeback Jawara EJJ 2024
Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
Jireh Waleleng Comeback dengan Target Lebih Besar di Antangin Bromo KOM X
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Tuntaskan East Java Trilogy 2024, Lengkapi Kepingan Medalinya
Giro d'Italia 2024, Etape 10: Pogi Main Aman, Paret-Peintre Finis Solo di Puncak Bocca della Selva
Antisipasi Panas Ekstrem, Start Bromo KOM X Maju Pukul 05.30