Tim WorldTour Harus Survive Meski Dilanda Krisis Akibat Pandemi Covid-19

Pandemi coronavirus memberikan dampak luar biasa untuk tim-tim WorldTour. Banyak tim terancam gulung tikar jika musim balap 2020 gagal dilanjutkan karena pandemi ini. Presiden Union Cycliste Internationale (UCI), David Lappartient berharap seluruh tim bisa bertahan hingga akhir tahun nanti.

"Kami tahu bahwa tiga, empat, hingga lima tim memiliki lebih banyak masalah daripada tim lain. Kami berharap mereka semua bertahan hingga akhir musim ini," kata Lappartient seperti yang dilansir koran asal Belanda, De Telegraaf.

Ia memang tak menyebut tim-tim mana saja yang mengalami krisis finansial akibat pandemi coronavirus. Namun, menurut laporan Cyclingnews, tim-tim tersebut di antaranya adalah EF Pro Cycling, CCC, Astana, dan Lotto Soudal. Konon, kondisi serupa juga terjadi di tim putri Bahrain McLaren dan Mitchelton-Scott.

Beberapa waktu lalu, selain mengumumkan kalender anyar WorldTour dan Women’s WorldTour, UCI juga juga menyusun perjanjian kerangka kerja sama antara tim dan pembalap. Perjanjian ini telah disepakati oleh asosiasi pembalap putra dan putri, serta asosiasi tim.

Perjanjian tersebut memungkinkan tim untuk mengambil langkah yang diperlukan demi kelangsungan hidup mereka, sambil mempertahankan hak pembalap dan staf.

Peraih medali emas Olimpiade 2016, Greg Van Avermaet sudah merasakan dampak ekonomi akibat pandemi ini. Apalagi timnya, CCC juga dilanda masalah finansial karena penurunan harga saham. Kondisi tersebut membuat rider asal Belgia ini tak bisa tidur dalam beberapa malam.

"Jika kami berhasil berkompromi, kami akan melihat apa yang terjadi tahun depan. Mudah-mudahan, kami dapat memulai proyek baru. Meskipun ini bukan waktu yang jelas untuk mencari sponsor," katanya kepada Het Nieuwsblad.(mainsepeda)

Foto: ASO, RSC Sport


COMMENTS