Rohan Dennis akhirnya buka-bukaan tentang alasannya meninggalkan Bahrain-Merida (sekarang Bahrain McLaren) pada Juli 2019. Pada saat itu, Dennis tiba-tiba menarik diri sejak etape ke-12 Tour de France. 

Sejak momen itu Dennis tak lagi membalap untuk tim yang berbasis di Bahrain. Melalui pernyataan resminya pada 29 September, Bahrain–Merida mengumumkan bahwa mereka secara resmi mendepak Dennis per per 13 September 2019.

Sang juara dunia individual time trial (ITT) 2019 akhirnya menemukan tim baru sebelum pergantian tahun. Rider asal Australia tersebut akan membalap untuk Team Ineos, Los Galacticos-nya di dunia balap sepeda.

Baru-baru ini, dalam sebuah podcast yang dipandu rekannya sesama pembalap, Geraint Thomas, dan Luke Rowe, Dennis membeberkan alasan meninggalkan tim lamanya pada medio Juli lalu. “Pada akhirnya tidak baik bagi saya untuk berada di sana,” katanya.

“Saya berjuang secara mental dan pada akhirnya itu memengaruhi kehidupan rumah tangga saya,” jelas Dennis. Oleh sebab itu, demi menyelamatkan keutuhan keluarganya, Dennis memutuskan meninggalkan Bahrain-Merida.

“Ada banyak kejadian di balik layar yang membuat saya sampai di titik itu. Jika saya tidak menarik diri dari sana, hal yang mungkin lebih buruk bisa saja terjadi,” imbuh Dennis.

Selepas itu Dennis berdiam diri di rumahnya di Andorra selama sepuluh pekan. Perbagai spekulasi pun mulai bermunculan di media sosial. Dennis tak pernah sekali pun meresponnya. Ia memilih diam seribu bahasa.

Dennis memutuskan untuk memusatkan fokus, dan konsentrasi untuk merebut gelar juara dunia ITT. Kerja keras Dennis membuahkan hasil manis. Ia berhasil merengkuh gelar itu di Inggris, beberapa bulan lalu.

“Itu adalah momen yang baik. Saya memiliki anak laki-laki, dan istri saya pada akhirnya, dan itu istimewa. Itu benar-benar istimewa," ujarnya.

Dennis juga menjelaskan awal mula mengambil keputusan untuk bergabung dengan Ineos. Menurutnya, pembicaraan antara kedua belah pihak sudah berlangsung sejak Oktober. Menurutnya, Ineos adalah tempat paling ideal untuknya saat ini.

Kepindahannya ke Tim Ineos terjadi setelah negosiasi panjang dan meskipun ada minat dari beberapa tim lain, termasuk Tim CCC. Dennis percaya bahwa Team Ineos dan perhatian mereka pada keuntungan marjinal akan memberinya lingkungan terbaik untuk berkembang dan berhasil di masa depan.

“Ada beberapa opsi yang lain. Tetapi, jujur ini tim paling cocok dengan saya. Ini adalah tempat yang saya pikir paling baik untuk mendukung keinginan saya untuk memenangkan medali emas di Olimpiade, dan juara dunia ITT,” tutup Dennis.(mainsepeda)

 

Populer

Tour de France 2025, Etape 4: Balas Kekalahkan dari MVDP, Pogacar Raih Kemenangan ke-100
Jersey Bulu Domba hingga Roti Gandum Bekal Arbelly Noor Taklukkan NorthCape4000
Tour de France 2025, Etape 3: Tim Merlier Berpesta, Philipsen Menderita
Positif bagi Sports Tourism, Pemkab Kediri All Out Support Kediri Dholo KOM 2025
Tour de France 2025: Sekuel Kelima Pogacar Vs Vingegaard
Kolom Sehat: Tour de France 2025
Tour de France 2025, Etape 2: MVDP Sumbang Kemenangan Kedua Alpecin-Deceuninck
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Bersepeda Nyaman dan Aman Sambil “Keliling Indonesia” di Rute TMII Loop