Mainsepeda akan segera menggelar event off road pertamanya, Nggravel Blitar 2025 pada Minggu, 22 Juni mendatang. Event ini dirancang dengan konsep non-kompetitif. Meskipun demikian, aspek persaingan tak lantas dihilangkan. Mainsepeda menyiapkan Special Segment (SS) yang akan jadi arena adu kecepatan antar peserta. Terdapat Hadiah berupa cyclocomp dari IGPsport untuk yang tercepat.

Komunitas road bike asal Surabaya Loops Cycling tengah kepincut bersepeda di jalur off road. Bukan lantas beralih minat sepenuhnya, tapi gowes MTB-an dijadikan selingan agar tidak bosan bersepeda. Sembilan anggota Loops Cycling pun ikut meramaikan Nggravel Blitar 2025 pada Minggu, 22 Juni mendatang.

Event off road pertama Mainsepeda, Nggravel Blitar 2025, jadi magnet bagi cyclist-cyclist pengguna Mountain Bike (MTB). Banyak yang telah mendaftar, bahkan ada yang masih berusia 14 tahun.

Mainsepeda akan menggelar event off road pertamanya bertajuk Nggravel Blitar pada Minggu, 22 Juni 2025. Terbuka untuk jenis sepeda gravel dan MTB. Berikut adalah panduan rute dan sepeda yang bisa jadi pertimbangan untuk mengikuti event ini.

Mainsepeda Nggravel Blitar 2025 menawarkan pesona jalur all terrain di lereng Gunung Kelud yang menantang dan indah. Hal itu pula yang menjadi ketertarikan para cyclist yang sudah mendaftar.

Cyclist-cyclist yang biasanya mengejar kecepatan maksimal di rute dalam kota (dalkot) Jakarta pamer kemampuan di Antangin Bromo KOM 2025, Sabtu, 17 Mei 2025. Beberapa nama penghobi sprint di jalanan flat itu bahkan sanggup menjadi juara kategori di event signature Mainsepeda itu.

Mainsepeda selalu memaksimalkan detail-detail yang membuat event-eventnya memiliki kesan positif. Tak jarang juga membuat pesertanya kagum. Salah satunya ialah keindahan dari trofi untuk para peraih podium Antangin Bromo KOM 2025. 

Sudah lebih dari satu bulan putra bungsu Lusia, Brience Farell, dirawat di rumah sakit. Menjelang Bromo KOM, Brience bahkan sempat koma. Namun, Lusia berhasil membawa pulang Women Category Age 45+ dan mempersembahkannya untuk sang putra.

Peserta Antangin Bromo KOM 2025 mampu menarik minat khalayak ramai. Hampir 1.500 peserta hadir di Surabaya untuk mencoba menaklukan tanjakan Wonokitri pada Sabtu, 17 Mei lalu. Tokoh-tokoh nasional pun turut datang dan meramaikan event yang dijuluki 'Naik Hajinya' cyclist Indonesia ini.

Nama Muhammad Syelhan Nurrahmat tiba-tiba jadi perbincangan khalayak ramai. Keberhasilannya memenangkan trofi Men Elite Antangin Bromo KOM 2025 sekaligus memecahkan rekor waktu sungguh mengagumkan. Tapi ternyata cerita Syelhan dan Bromo KOM tak sampai di situ. Syelhan kecil ternyata pernah menjadi peserta nanjak ke Bromo pada 2016 lalu. Saat itu usianya masih 11 tahun, dan Bromo KOM masih dinamai Bromo 100.