Tiga Hari Gowes 238 Km Nanjak 5.500 Meter

Jadwal dan rute Malaysia Training Camp 2019 memang dibuat berat. Kamis sampai Sabtu, 14-16 Februari, tiga hari berturut-turut menanjak panjang. Hari pertama 58 km menanjak 1.500 meter, hari kedua 92 km menanjak 2.000 meter, dan hari ketiga 78 km menanjak 2.000 meter lagi.

Selama beberapa tahun acara ini diselenggarakan, inilah yang paling epic. Biasanya hari pertama off, atau Sabtu-nya santai. Baru kali ini tiga hari menempuh 238 km dan menanjak lebih dari 5.500 meter!

“Ini benar-benar terasa seperti training camp. Apalagi kali ini sampai hari ketiga tidak ada hujan, dan dua hari pertama panas sekali,” kata Azrul Ananda, yang disebut sebagai “kepala sekolah.”

Corry Cortine.

Azrul menambahkan, bagi dirinya pun ini sangat berat. “Sejak operasi bahu Oktober tahun lalu, baru kali ini saya tiga hari berturut-turut menanjak panjang. Saya sendiri sempat tidak percaya diri bisa tuntas,” akunya.

Thie Hong Peng, peserta baru dari Surabaya, hanya bisa geleng-geleng kepala dengan menu yang disuguhkan. “Selama saya bersepeda, ini yang paling berat,” ungkapnya.

Rute hari ketiga Sabtu mungkin memang sangat berat. Pukul 07.00 pagi, rombongan turun dari hotel di Tanah Rata, sejauh hampir 80 km menuju Simpang Pulai. Setelah itu harus menanjak arah balik, via Brinchang sebelum kembali ke hotel di Tanah Rata.

Secara jarak memang lebih pendek dari hari kedua, tapi kemiringannya lebih terasa. Belum lagi para peserta sudah mulai fatigue, kelelahan kena dua hari berat.

Hari itu, sudah ada yang tidak ikut. Jimmy "Ajie" Chandra Pangalila dari Jakarta karena lutut kirinya habis dijahit setelah terjatuh pada hari kedua. Kemudian, Celine Cecylia sempat start, tapi lantas harus dibawa ke rumah sakit karena sempat kolaps setelah hanya beberapa km.

Untung ada dua dokter di antara para peserta. Yaitu Fuad Supriyadi Soemedi dan Edi Wibowo Ambari. Sehingga ada yang bisa menolong cepat. Juga ada tiga mobil support, jadi salah satu bisa langsung ditugaskan mengantar Celine (diantarkan para dokter) menuju rumah sakit.

Rute hari itu memang tergolong kejam di awal dan akhir. Belum genap 10 km sudah ada tanjakan panjang dengan kemiringan di kisaran 10 persen. Setelah itu terus merambat naik.

Para peserta sudah di-briefing bahwa mobil akan menyediakan minuman pada km 30. Lalu akan stop bersama sebelum km 50, supaya bisa berfoto bersama di tulisan besar di dinding tebing, mengucapkan selamat datang di Cameron Highlands, negara bagian Pahang Darul Makmur. Ya, di situlah perbatasan antara negara bagian Perak dan Pahang.

Yang paling lega di situ adalah Isna Fitriana. Adik Azrul Ananda ini lega bisa mencapai titik itu sebelum ditinggal rombongan. Setelah bertahun-tahun ikut acara, baru kali ini dia bisa ikut foto bersama di tulisan besar tersebut.

Dari sana, tinggal bagaimana me-manage diri untuk finis di Tanah Rata lagi.

Rute selanjutnya adalah 14 km menuju Kampung Raja. Masih ada menanjaknya, tapi lebih banyak turunannya. Jalan bergelombang jadi harus hati-hati.

Kemudian, jalan kembali naik. Sekitar 8 km tanjakan menuju Brinchang, kota wisata di ketinggian sekitar 1.500 meter. Kuncinya adalah mencapai depan Hotel Copthorne, karena itulah titik tertinggi. Setelah itu hanya turun kembali ke Tanah Rata.

Vee Gusti (depan), Melia Sutedja (tengah), dan Thie Hong Peng.

Syukur, semua yang gowes sukses sampai Tanah Rata. Mereka tidak langsung ke hotel. Melainkan langsung mampir ke restoran untuk makan dan ngobrol seru. Saling meledek, saling memuji.

Salah satu yang paling tidak bisa bicara adalah Mochamad Amdani. Desainer SUB Jersey itu dipaksa ikut training camp, dan hanya bisa pasrah menjalani rutenya. Untung dia kurus dan suka sepeda!

“Saya tidak pernah gowes berat di Surabaya. Nekat juga ikut training camp ini. Dan hasilnya? Remuk redam badan ini rasanya. Tapi Alhamdulillah saya bisa lulus tiga hari dan finis strong tanpa loading. Tinggal gowes Minggu sebagai menu penutup sebelum pulang. Dan saya yakin mampu menyelesaikan rute menanjak terakhir ini dengan strong juga," bilangnya.(Mainsepeda)

Mochamad Amadani.

Minggu malam, 17 Februari, semua peserta dijadwalkan terbang pulang ke Indonesia. Tapi paginya, masih ada menu terakhir. Gowes pendek, masih menanjak total hampir 1.000 km, ke arah kebun teh Boh. Salah satu lokasi wisata paling indah dan populer di Cameron Highlands! (yudy hananta/bersambung)

Isna Iskan Fitriana.


COMMENTS