Nggravel Blitar 2025: Prakiraan Cuaca Bakal Hujan, Justru Jadi Perbincangan

Nggravel Blitar 2025 bisa jadi ajang debutnya beberapa cyclist yang ingin mencoba rute off-road. Event yang diselenggarakan pada Minggu, 22 Juni 2025 tersebut memang akan membawa para peserta melintasi jalur off-road beragam. Mulai segmen single track, double track, perkebunan tebu, nanas, sampai sungai lahar. 

Dalam momen pengambilan race pack di Istana Gebang, Blitar, pada Sabtu, 21 Juni 2025, cuaca juga menjadi perbincangan hangat di kalangan para cyclist. Menurut prakiraan cuaca BMKG, Kota dan Kab. Blitar akan hujan mulai pagi hingga siang hari. Beberapa ada yang melihat fenomena ini dengan senang hati, karena akan menjadi pengalaman baru. Namun ada juga merasa ini sebagai tantangan berat. 

Yustika Mahendra (Mahe), dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, mengatakan dirinya lebih suka merasakan hujan ketika gowes gravel berlangsung, dibandingkan merasakan area yang telah dibasahi hujan sehari sebelumnya. 

"Kalau hujan hari H ya mau nggak mau pasti jalan, kalau hujan H-1 nanti repot di jalannya, kalau hujan satu hari sebelumnya kan sudah membayangkan ya aduh pasti ini dan itu, tapi kalau pas hari H kan ya harus menerima, tapi ya tetap saya enjoy dan nikmati saja," kata Mahe. 

Baca Juga: Nggravel Blitar 2025: Baru Beli Sepeda Gravel, Langsung Ikut Off-Road Perdana Mainsepeda

Mahe sendiri sudah sering melakoni gowes di rute gravel. Ia juga acap kali bersepeda ke Blitar. Namun belum pernah ke rute yang dipilih oleh Nggravel Blitar 2025. "Sebenarnya saya sendiri ini lebih ke gravel juga, dan ini event pertama saya di Mainsepeda, pernah menonton Bromo KOM," terang Mahe. 

Namun, hal berbeda disampaikan oleh Michael Calvino. Cyclist asal Semarang tersebut mengaku lebih baik hujan turun sebelum berangkat gowes. Dengan COT dalam waktu sembilan jam (mulai pukul 06.00 WIB - 15.00 WIB), Calvino -panggilannya- menyebut bisa berbahaya kalau hujan berlangsung ketika gowes. 

"Mending hujan H-1, karena bocoran rutenya kan mengerikan. Nah, ditambah hujan, COT-nya saja jam tiga, nah aku bisa finis malem kalau gitu, padahal aku pertama kali gravelan di sini. Bahaya kalau besok," kata cyclist berusia 39 tahun. 

Agus Mardi Santoso, cyclist asal Banyuwangi, lebih memilih yang aman-aman saja. Ia berharap event Nggravel Blitar 2025 tak diwarnai hujan dan cuaca buruk. "Berharap tidak hujan, agar bisa menikmati pemandangan alamnya di beberapa titik," tandas Agus. 

Baca Juga: Nggravel Blitar 2025: Bapak-Anak Asli Blitar Ini Puji Pemilihan Rute

Rute Nggravel Blitar 2025 akan mengajak para peserta melintasi jalur-jalur off road beragam mulai segmen single track, double track, perkebunan tebu dan nanas, serta sungai lahar.  Rute yang dipilih ini memang mengajak cyclist dari keramaian, kendaraan bermotor, termasuk polusi.

Nggravel Blitar sendiri akan menempuh jarak total 83 Km. Start akan dimulai dari Istana Gebang, Kota Blitar, pada Minggu, 22 Juni 2025, pukul 06.00 WIB, dan berakhir di Pendopo Kabupaten Blitar di Kanigoro. Tapi untuk segmen Gravel End akan berakhir di kilometer ke-80. Cut of Time (COT) Nggravel Blitar 2025 adalah 9 jam atau pukul 15.00 WIB (Mainsepeda).


COMMENTS