Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan

Tadej Pogacar semakin sulit tertandingi di rute tanjakan. Bahkan jika lawannya adalah bintang Visma-Lease a Bike Jonas Vingegaard sekali pun. Hal itu ia pamerkan saat memenangi balapan etape 6 Criteriun du Dauphine, Jumat, 13 Juni 2025. 

Pogacar melakukan serangan di 7,5 Km sebelum balapan berakhir. Lokasinya berada di rute tanjakan menuju puncak Combloux yang jadi lokasi finish. Gilanya, serangan di tengah jalur menanjak itu ia lakukan dalam posisi on saddle. Sangat tenang, tapi mematikan. 

Korbannya adalah Vingegaard. Peraih dua gelar Tour de France itu bahkan dibuat kehabisan cara untuk mengejar Pogi, sapaan Pogacar. Saking mematikannya, kurang dari 500 meter ia melancarkan serangan, jarak antar keduanya sudah berbeda 30 detik. 

Serangan on saddle Tadej Pogacar yang membuat Jonas Vingegaard kewalahan. 

Pada kilometer 6,7 sebelum finish, Pogacar berhasil menangkap pemimpin balapan saat itu, Alex Baudin (EF Education-EasyPost). Setelahnya, pembalap Slovenia itu melaju dan hilang bak ditelan bumi. Pogacar akhirnya memenangi balapan usai finish seorang diri, unggul 1 menit 1 detik dari Vingegaard yang meraih posisi runner up. Sedangkan, pembalap muda Red Bull-BORA-hansgrohe, Florian Lipowitz berhasil merebut podium terakhir. 

Hasil ini membuat Pogacar merebut jersey kuning yang jadi penanda pemimpin klasemen GC. Ia menghapus jarak waktu 38 detik dari Remco Evenepoel (Soudal Quick-Step) pada etape sebelumnya. Evenepoel sendiri harus puas menyelesailan balapan di peringkat kelima dengan selisih 1 menit 50 detik dari Pogi. 

Secara keseluruhan, Pogacar memimpin klasemen GC dengan keunggulan 43 detik dari Vingegaard. Lipowitz yang di etape sebelum berada di baris kedua harus turun satu peringkat. Sementara itu, Evenepoel harus rela tersingkir puncak GC dan menempati peringkat keempat. 

"Saya rasa, saya merasa sangat baik. Ketika saya menyerang, itu adalah upaya habis-habisan," kata Pogacar.

"Saya tahu masih ada sekitar 15 menit setelah Cote de Domancy menuju puncak, jadi saya harus mengatur kecepatan dan perasaan itu ada di sana, kaki saya berputar, dan itu menguntungkan saya untuk berada di depan dan mengulur waktu. Satu menit itu bagus, dan saya sangat senang." 

Kemenangan ini sekaligus menjawab kritik yang tertuju kepada peraih triple crown itu di balapan ITT (Individual Time Trial) pada etape 3 beberapa hari lalu. Saat itu, Pogacar gagal bersaing dengan Evenepoel dan Vingegaard saat itu.

"Itu sempat menjadi perhatian saya. Tapi Itu adalah tantangan dan tim untuk tampil lebih baik," imbuhnya. 

Pogacar dipercaya akan jadi kandidat terkuat menjuarai Criterium du Dauphine 2025. Terlebih dua etape tersisa merupakan jalur pegunungan yang penuh dengan tanjakan terjal. Ekosistem yang jadi keahlian utama Pogacar. (Mainsepeda) 

Photo by Getty Images.

Results powered by FirstCycling.com


COMMENTS