Resep Awet Komunitas 'Tanpa Nama' di Solo

| Penulis : 

Merumuskan nama untuk banyak hal terkadang mudah, tapi tak sedikit yang membingungkan sekali. Begitu pula dalam penentuan nama komunitas. Kalau ingin mudah tinggal catut saja lokasi komunitas itu dibentuk. 

Akan tetapi, jika ingin nama yang berbeda pasti menentukannya setengah mati. Di Solo, terdapat komunitas sepeda road bike yang 'tanpa nama', saking bingungnya dalam memilih sebutan bagi komunitas tersebut. Bahkan untuk memutuskan 'tanpa nama' pun perdebatannya cukup panjang. Mereka adalah Untitled Cycling Community (UCC). 

Untitled sendiri padanan kata bahasa Inggris yang berarti tanpa judul atau tanpa nama. Seperti komunitas pada umumnya, kelompok ini muncul karena kesamaan hobi bersepeda antar anggotanya. Saling bertemu di jalan, berkenalan, gowes bareng, dan akhirnya bersepakat membentuk komunitas. 

Komunitas UCC sendiri sudah berusia lebih dari 1 dekade. 

Akan tetapi, kebingungan terjadi ketika memilah dan memilih nama. Apalagi di Solo, sudah ada komunitas yang menggunakan nama kota tersebut. 

"Di sini sudah ada komunitas Solo Cycling, mau tidak mau cari nama lain kan. Nah, kebingungan kita. Akhirnya kita putuskan dikasih tanpa nama aja. Teman ada yang saran dikasih nama Untitled aja. Ya sudah dipakai sampai sekarang," kata Founder UCC, Gersom Hanung Utomo.

Komunitas UCC sendiri tidak memiliki banyak anggota, hanya 25 cyclist. Namun, mereka dapat bertahan hingga usia 11 tahun. Mereka lahir pada 13 Maret 2013 lalu.

Saking kuatnya kebersamaan, bahkan pasangan dan keluarga turut ikut gowes bareng. 

Resep keawetan dari UCC adalah kebersamaan antar anggota. Hubungan mereka sudah seperti sanak saudara, bahkan tak jarang pasangan, anak, hingga kerabat bisa ikut gowes bareng. 

"Kita bersepakat bahwa tidak ada pembahasan politik, kemudian menyinggung soal ras, agama, atau suku. Ya obrolan kita hanya sebatas sepeda karena awalnya kita bersatu karena sama-sama hobi sepeda," imbuh Hanung. 

Untuk kegiatan bersepeda bersama, UCC hanya libur di hari Senin. Selebihnya mereka bisa gowes bareng hampir setiap hari. Uniknya titik kumpulnya selalu di lokasi yang sama dan waktu yang sama. 

"Kalau gowes hampir tiap hari. Yang penting ke titik kumpul saja. Kalau agenda bulanannya diusahakan gowes bareng yang jauh itu setahun dua kali," tutupnya. (Mainsepeda)

Populer

UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
Etape Pembuka La Vuelta 2026 Melintasi Sirkuit F1 Monaco hingga Fairmont Hairpin
Pembalap JPC Mengejutkan, Memenangi Etape 2 Tour of Zhanghe
Bentang Jawa Lunas
Kolom Sehat: Saya Harus Menghadap Guru BP
Nusantara-BYC Rebut Best Asian Team di Tour de Langkawi 2025
Century Journey 2025: Hampir Full Team, B2C Magetan Siap Menjelajahi Kota Malang
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Recovery Ride with BRCC, Menikmati Keindahan De Djawatan
Malang Century Journey 2025: Bocoran Rute dan Rekomendasi Ban