Asril Kurniadi berpose setelah finis di Journey to TGX

Journey to TGX bersifat non kompetitif. Namun, Asril Kurniadi punya target pribadi. Pria yang akrab disapa Abah Asril itu membidik finis sebelum pukul 14.00 WIB di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Untuk memenuhi target itu, ia pun gas pol sejak start di Surabaya Town Square.

Pantauan dari Racemap Journey to TGX, Abah Asril selalu terdepan sejak start. Seorang diri. Baru masuk kawasan Jombang ia disusul M. Hanif. Mereka berdua solid di depan sampai di check point yang ada di kilometer 163 Tulungagung pada pukul 10.02.

M. Hanif

Di belakangnya ada Kent Anderson, John Boemihardjo, Rieco Rinaldi, dan Rudi ”Cepu” Rustanto. Mereka berempat masuk check point hampir bersamaan.

Enam pembalap terdepan itu tidak istirahat lama. Hanya beberapa saat minum, makan satu kue, isi bidon, lalu tancap gas lagi.

Memasuki 60 km terakhir, masuk wilayah Jalur Lintas Selatan (JLS) yang indah, rombongan kecil terdepan ini terpecah lagi. Jalur rolling naik turun membuat Abah Asril lebih dominan. Hanif tidak mampu mengimbangi.

Baca Juga: Hanif dan Abah Asril Pertama sampai Check Point Journey to TGX

Rudi “Cepu” Rustanto

Di belakang mereka, John dan Rudi Cepu sama kuat untuk terus berdua melibas tanjakan dan turunan di JLS. Kent Anderson tertinggal. Pun demikian halnya Rieco lebih keteteran lagi di tanjakan-tanjakan JLS.

Melewati tanjakan Slawe, tanjakan terakhir, Abah Asril sudah punya gap yang cukup jauh dari Hanif. Meski Hanif lebih cepat di jalur datar, ia tidak mampu mengejar Abah Asril. Abah Asril pun finis terdepan pada pukul 13.51. Hanif finis kedua pada pukul 13.58. John dan Rudi ”Cepu” finis bersamaan pada pukul 14.12.

John Boemihardjo

”Alhamdulillah, finis sesuai target, sebelum pukul dua siang,” kata Abah Asril di Pendopo Kabupaten Trenggalek setelah menyelesaikan 250 km dari Surabaya. ”Kaki enak, sepeda enak, cuaca enak tidak ada hujan, meski agak panas,” lanjutnya.

Hanif pun bersyukur bisa finis di bawah pukul dua siang. Ia mengakui keunggulan Abah Asril di Tanjakan. ”Saat masuk wilayah JLS, saya sudah tidak bisa mengimbangi Abah Asril, jaga pace saja bisa finis sebaik mungkin, ternyata juga di bawah 14.00,” lanjutnya.

Update Journey to TGX selanjutnya, pantau terus Mainsepeda.com.(Mainsepeda)

Populer

Lulus Mainsepeda Trilogy, Cyclist Singapura Jadi Pendaftar Pertama EJJ 2026
Dari Kalimantan, Misdar Tempuh Perjalanan 26 Jam Demi Malang Century Journey 2025
Tuntaskan Malang Century Journey 2025, Lanjut Daftar East Java Journey 2026
Bonus Koin Gratis! Unduh Segera Foto-Foto Seru Malang Century Journey 2025
Juara Bentang Jawa Yusuf Kibar Menimba Ilmu di Dustman 2025
Maghfirotika Tiga Kali Beruntun Juara Umum Women Elite Mainsepeda Trilogy
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Wakapolda-Sekda Blitar Finish Strong di Malang Century Journey 2025
Nusantara-BYC Rebut Best Asian Team di Tour de Langkawi 2025
Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!