Masih ingat dengan Francesco Bruno? Cyclist asal Italia yang sudah lama menetap di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. Namanya sempat jadi perbincangan ketika ia menjamu Azrul Ananda dan kawan-kawannya saat bikepacking ke Lombok, tahun lalu.

Ketika itu, Cecco -begitu ia biasa disapa- menyiapkan rute gowes yang menantang. Saking berat tantangannya, Azrul sempat bercanda dengan mengumpat dalam bahasa Suroboyoan, "Bruno Jan***," teriak Azrul saat itu. 

Nah, Cecco ternyata juga turut menyiapkan rute istimewa untuk para peserta Three Islands Journey (TIJ) 2023. Yakni rute gowes di etape ketiga, saat para peserta sudah sampai Lombok. 

Cecco menjanjikan rute di Lombok nanti akan asyik. Menyajikan jalanan dan pemandangan yang menjadi ciri khas Lombok.

“Saya pastikan gowes di Lombok nanti akan jadi pengalaman yang asyik. Peserta saya jamin menikmati rute gowes dengan ciri khas Lombok yang pantainya sangat indah. Ini tidak bohong kok,” ungkap Cecco, lantas tertawa.

Cyclist yang tergabung dalam Rinjani Cycling Club itu memang sangat fasih rute-rute gowes istimewa di NTB. Bagaimana tidak, selain memang hobi gowes, Cecco sudah lama menetap di Indonesia. Kalau dihitung ia sudah tinggal di Indonesia sejak 26 tahun yang lalu. Dan menetap di Lombok sejak 23 tahun yang lalu.

Selama menekuni gowes, Cecco sudah bersepeda ke berbagai daerah. Ia pun sudah hafal dengan beberapa spot menarik, yang akhirnya direkomendasikan menjadi rute Three Islands Journey 2023.

Awalnya Cecco merekomendasikan rute dengan jarak 110 km dengan elevasi total 1.467 m. Tapi karena berbagai pertimbangan, akhirnya rute etape 3 di Lombok disepakati menjadi "hanya" 76 km dngan gradien 18 persen.

Cecco menjamin berkurangnya jarak tempuh tak akan mengurangi pengalaman peserta ketika gowes di Lombok. Rute tetap akan menyuguhkan pemandangan dan pengalaman yang luar biasa bagi peserta Three Islands Journey.


Cecco saat tes rute bersama tim Mainsepeda.

Di Lombok nanti peserta akan start dari kawasan Mandalika dan finis di sirkuit Mandalika. Kemudian akan melewati Bendungan Pengga. Rute ini menawarkan pemandangan menawan. Melewati bypass Mandalika yang seakan membelah gunung.

Bagi peserta yang suka dengan rute yang sedikit menantang, Cecco sudah menyiapkan beberapa segmen tanjakan. Gradiennya antara 18-25 persen. Bahkan 1,5 km dari start di Sirkuit Mandalika, peserta bakal langsung disuguhi tanjakan pertama dengan elevasi 23 persen.

Sepanjang perjalanan nanti akan ada beberapa rute gravel yang akan dilewati peserta. Salah satunya adalah rute menuju Bendungan Pengga. Tapi seperti kata pepatah: Bersakit-sakit dahulu dan bersenang-senang kemudian, setelah melewati rute yang berat peserta bakal disuguhi eksotisnya pantai di Lombok Selatan. Serta indahnya Bendungan Pengga.

“Tenang, rutenya tidak terlalu ekstrem. Saya jamin cocok untuk mereka yang suka adventure,” ujar Cecco. “Saya tunggu teman-teman di Lombok, tapi jangan umpat saya lagi ya,” ujar Cecco, lantas tertawa lepas.(mainsepeda)

Buat yang penasaran dengan keseruan ketika Cecco menentukan rute gowes di Lombok, saksikan podcast di bawah ini:

Saksikan Podcast Mainsepeda terbaru, e

Populer

Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia
Preview Bromo KOM X Kategori Men 30-34: Firman Hidayat Kembali Head to Head dengan Bagus Hefnar
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Juarai Eschborn-Frankfurt, Maxim Van Gils Resmi Angkat Trofi WorldTour Perdana
Menyala Abangku! Jadi Inspirasi Jersey Baru Strattos CC
Preview Bromo KOM Kategori Men 60+: Ambisi Besar Soetanto Tanojo Rebut Kembali Gelar Bromo KOM 
Bintaro Loop: Trek Menantang dan Fasilitas Lengkap
Kolom Sehat: MVDP dan Nuntun Sopan di Koppenberg