Badut IT Jadi Pamungkas Pesta Brompton

Ada sekumpulan anak-anak SD dengan sepedanya di Surabaya Townsquare hari Minggu, 5 Agustus. Ada lagi kelasi kapal sedang duduk-duduk. Dan banyak lagi orang berlalu lalang dengan dandanan yang menghebohkan. Ternyata mereka adalah peserta Brompton Day Out 5 (BDO 5).

Peserta lomba kostum Brompton Day Out 5 dari Brompton 024 Semarang berdandan ala pelajar Sekolah Dasar (SD).

Ya, di hari Minggu yang cerah sedang diadakan lomba adu keren kostum untuk para pengguna Brompton. Mereka tidak berlenggak-lenggok di atas panggung untuk memamerkan kostumnya, tapi mereka harus bersepeda dengan Brompton keliling Surabaya!

Inilah yang bikin heboh, unik sekaligus menghibur. Sekitar 420 pengguna Brompton berparade konvoi keliling Surabaya. Berangkat dari Surabaya Townsquare (Sutos) pukul 7 pagi dengan tujuan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya.

Akbar (kiri) menggunakan kostum ala Harry Potter di lomba kostum Brompton Day Out 5.

Memang, tidak semuanya berdandan heboh. Ada yang simpel saja yaitu menggunakan jersey yang diprint gambar tubuh bagian atas telanjang dada atletis dengan perut sixpack. Ada juga yang jerseynya bergambar ala baju adat Madura.

Selain itu, ada juga peserta yang berdandan menggunakan jas lengkap tapi bercelana pendek. “Meniru gaya Brompton mania luar negeri,” tukas Fahmi, ketua panitia BDO 5.

Brompton 031 Surabaya berdandan ala militer di lomba kostum Brompton Day Out 5.

Acara lomba Kostum ini merupakan pamungkas dari BDO 5. “Sengaja acara ini diadakan hari kedua agar bisa menghibur warga Surabaya. Karena pesertanya akan konvoi keliling kota bahkan masuk ke area car free day, dan bisa diajak foto oleh warga kota,” tutur Fahmi.

Paling menghebohkan adalah dandanan dari Rully Herlambang. Badut IT (Pennywise) yang menyeramkan. Tak ayal, beberapa orang termasuk SPG dan anak kecil warga Surabaya pun dbuatnya lari ketakutan.

Rully Herlambang menyulap diri jadi badut IT (Pennywise) yang menyeramkan di Brompton Day Out 5.

“Saking hebohnya, saya lihat sendiri waktu Rully gowes dengan kostum dan Bromptonnya di jalan Tunjungan, ada mobil yang rela buka pintu samping sliding-nya hanya supaya bisa memfoto Rully dengan maksimal,” cerita Fahmi sambil terbahak.

Buat Rully, pekerjaan kreatif sudah jadi makanan hariannya sebagai booth contractor. “Cukup dua hari untuk mengeksekusi ini. Cari ide lalu cari tempat persewaan dan untungnya dapat. Tidak menyangka kalo bisa merebut juara satu,” kekeh pria yang mengaku takut melihat dirinya sendiri di cermin. Sedangkan juara dua disabet oleh Mei dari komunitas Robbin (Rombongan Brompton Bintaro) yang berdandan ala bajak laut wanita.

Fahmi menambahkan, selain Rully dan Mei, juara kostum terbaik BDO 5 ini ada juga kelas couple dan group. Untuk couple diboyong oleh Sulistya Nugraha dan Ermi Margaretha dari komunitas Robbin (Rombongan Brompton Bintaro) dengan kostum tema superhero Thor.

Sulistya Nugraha dan Ermi Margaretha berkostum tema superhero Thor berhasil jadi juara 2 kostum terbaik Brompton Day Out 5.

Sedangkan juara kostum untuk grup diraih oleh SKK Migas Jakarta. “Bersaing ketat dengan Brompton 024 Semarang yang bergaya anak SD. Sedangkan SKK Migas berdandan tokoh Where is Waldo/Wally,” tutur Fahmi.

SKK Migas Jakarta yang berhasil menyabet juara 1 kostum terbaik kategori grup di Brompton Day Out 5. 

Guna membuat acara lebih meriah, Baron Martanegara, Presiden BOGI (Brompton Owner Group Indonesia) memberikan penghargaan untuk Brompton modifikasi terbaik.

“Bersifat dadakan saja dan tidak dibuka pendaftaran. Tim kami sudah mengincar sejak Sabtu untuk Brompton modifikasi. Akhirnya kami putuskan Rhista dari Besan Haji Logo Jakarta dan Mono sebagai jawaranya,” tutur Baron.

BDO 5 ini juga mengajak beberapa toko atau siapapun yang mau berjualan. Dan dua jempol diberikan oleh Andre, owner Bredo asal Jakarta yang banyak menjual pernik-pernik Brompton.

“Saya tidak rugi bawa banyak barang ke Surabaya. Hampir semuanya ludes! Pengunjungnya banyak, acaranya meriah,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Iwan dari One Bike Shop Jakarta. “Saya puas memberikan hadiah sebuah Brompton senilai puluhan juta kepada pemenang juara satu lomba Brompton Paling Ringan. Mereka patut diberi hadiah ini, karena modifkasinya benar-benar niat, berkualitas dari segi estetika dan tidak ngawur. Bahkan masih bisa digunakan harian. Saya sangat menghargai itu. Salut BDO 5!” serunya.

Tak hanya Andre dan Iwan yang puas, Dyah dari Brompton YK (Yogyakarta)-pun sangat terkesan. “Biasanya saya banyak waktu eksplorasi kota karena even BDO-nya tidak padat. Tapi kali ini, saya tidak bisa beranjak dari Sutos karena acara sangat padat dan menarik. Sayang kalo ditinggalkan,” bilangnya sumringah.

Secara umum, Baron sangat puas dengan BDO 5. Berulang kali dedengkot komunitas sepeda lipat asal Inggris ini memuji kinerja tim Bikeberry Surabaya. “Salut banget buat Fahmi dan tim Bikeberry. Acaranya ini sukses berat dan jadi tolok ukur untuk tahun yang akan datang,” tutur Baron yang memberi bocoran bahwa BDO 6 akan diadakan di Bali, 2019 nanti. Keep Bromping! (mainsepeda)

   

Baron (paling kiri) dan Alex, Bikeberry Surabaya (kanan) bersama jawara kostum terbaik kategori individu, Rully Herlambang dan Mei.    

      

Baron (paling kiri) bersama dua pemenang Brompton modifikasi yaitu Rhista (Besan Haji Logo Jakarta) dan Mono.

Tidak hanya peserta yang berdandan heboh, sepeda Brompton pun dimodifikasi dengan fairing agar keren.

 

Foto : Adi Nugroho, Yuda Rizky, tim Bikeberry Surabaya 


COMMENTS