Ini Baru Balapan, Dirty Kanza 350 Mil (Alias 563 Km!)

Weekend ini (1-2 Juni), ada balapan yang mungkin paling gila di dunia. Sebuah balapan gravel (jalan kerikil/non-aspal) yang start/finish di kota Emporia, negara bagian Kansas, Amerika Serikat.

Balapan itu bernama “Dirty Kanza,” melewati kawasan perbukitan di timur laut Kansas. Normalnya, balapan ini terkenal karena rutenya yang panjang, 200 mil alias 320 km. Tapi tahun ini ada Dirty Kanza XL, yang panjangnya 350 mil alias 563 km lebih!

Ediaaaan…

Dirty Kanza XL itu start Jumat siang (1 Juni). Lalu diharapkan bisa finis pada Sabtu petang (2 Juni), bersamaan dengan Dirty Kanza 200!

Kenapa harus 350 mil? Bukankah 200 mil sudah cukup menghancurkan?

Menurut Jim Cummins, executive director lomba, dulunya Dirty Kanza itu dirancang untuk 350 mil. Karena inspirasinya adalah balapan 340 mil bernama Trans-Iowa.

Pada 2006, Dirty Kanza diselenggarakan untuk kali pertama. Tapi Cummins dan partner-nya Joel Dyke memutuskan untuk 200 mil dulu (lebih tepatnya 206 mil). Peserta event pertama itu? Hanya 34 orang!

Rebecca Rusch juara Dirty Kanza tahun 2012, 2013 dan 2014.

Sekarang, Dirty Kanza sudah “meledak” popularitasnya. Pesertanya sudah menembus 2.000 orang, bahkan harus dibuatkan lotere untuk menyeleksi siapa ikut siapa tidak.

Untuk membuatnya lebih meriah, ada yang 100, 50, atau “fun bike” 25 mil. Juga ada kategori khusus pelajar SMA (32 mil) dan lain-lain. Pameran sepedanya juga populer, bahkan menjadi salah satu acuan industry yang terjun di arena gravel. Tahun ini, Enve merilis wheelset khusus gravel mereka di Dirty Kanza.

“Tahun ini kami akan memiliki barisan peserta paling kuat yang pernah kami dapatkan. Ada banyak atlet kelas dunia di sini, dan itu membawa begitu banyak media industri sepeda ikut serta meliput,” ucap Jim Cummins.

Rebecca Rusch pemenang Dirty Kanza 3 kali dan dijuluki Queen of Pain.

Nah, tahun ini, Dirty Kanza XL benar-benar bikin heboh. Walau pesertanya baru bersifat undangan, dibatasi 34 peserta saja. Jumlah yang sama dengan ketika Dirty Kanza muncul pada 2006.

Segala kehebohan ini membuat Cummins bangga. Karena itu ikut membuat kota kecil mereka jadi terkenal di seluruh dunia. “Dengan begitu banyak mata yang tertuju ke Emporia, ini adalah peluang besar bagi Emporia untuk menunjukkan sisi terbaiknya ke seluruh dunia,” tandasnya.

Menanggapi soal Dirty Kanza XL, Cummins bilang balapan tahun ini lebih bersifat uji coba. Para peserta akan memberi feedback kepada DK Promotions sebagai penyelenggara, lalu hasilnya digunakan untuk memutuskan event 2019 dan selanjutnya.

Di antara para peserta Dirty Kanza XL adalah Rebecca Rusch, pemenang balap 200 mil kelas perempuan pada 2012, 2013, dan 2014. Pembalap berjulukan “Queen of Pain” ini begitu bahagia mendapat undangan ikut XL.

Ted King juara Dirty Kanza 2016 menggunakan sepeda Cannondale Slate.

“Respon pertama saya adalah ‘Hell yeah!’. Sama sekali tidak ada keraguan,” ucapnya seperti dilansir Velonews.

Dalam sejarahnya, banyak nama besar memang ikut serta di Dirty Kanza. Pada 2016 misalnya, pemenang kategori laki-laki adalah Ted King, mantan pembalap WorldTour yang pernah terjun di Tour de France dan lain-lain.

Siapa yang akan menang tahun ini? Kita tunggu saja. Tapi, cerita-cerita para survivor-nya mungkin lebih menarik daripada siapa yang menang!

Yang tidak kalah menarik: Bagaimana para pembalap memilih sepeda dan setelannya. Karena Dirty Kanza itu superberat, melewati sungai-sungai, dan juga kawasan Flint Hills, yang dikenal dengan kerikil-kerikilnya yang tajam.

Semua bahan yang menarik untuk diulas dan dibaca di Mainsepeda.com! (azrul ananda)

 

Foto-foto: Dirty Kanza.


COMMENTS