Tim Balap Sepeda Indonesia Gagal Mencapai Target Emas di SEA Games 2019

Tim balap sepeda Indonesia gagal mencapai target tiga emas yang dipatok di SEA Games 2019 di Filipina. Dari total 13 nomor yang dilombakan, Indonesia hanya mampu membawa pulang 1 emas, 4 perak, 2 perunggu. 

Sebelum berlaga di Filipina, Indonesia diyakini bisa mendulang setidaknya dua emas dari disiplin BMX, dan downhill. Indonesia memiliki I Gusti Bagus Saputra yang meraih emas BMX di SEA Games 2017.

Sementara Tiara Andini yang meraih medali emas di Asian Games 2018, menjadi ujung tombak di downhill. Selain itu, Indonesia berharap mencuri emas di nomor cross-country olympic (XCO) lewat Zaenal Fanani.

Nyatanya target yang dibidik ternyata meleset.  Indonesia hanya mendapat satu keping emas melalui Aiman Cahyadi di balapan Individual Time Trial (ITT). Tiara Andini yang digadang mendapat emas, dipaksa puas dengan medali perunggu.

Sedangkan Gusti Bagus Saputra gagal mempertahankan statusnya sebagai raja BMX Asia Tenggara. Singgasana milik rider asal Mataram ini berhasil digusur oleh atlet 19 tahun asal Thailand, Komet Sukprasert. 

Kepala pelatih tim balap sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo kepada Mainsepeda.com mengatakan, ada banyak faktor non teknis yang membuat Indonesia gagal memenuhi target tiga emas.

Dalam kasus Tiara Andini, misalnya. Tiara mengalami crash saat latihan bebas. Kecelakaan itu membuat Tiara mengalami patah tulang jari kelingking. Bahkan, dia sempat dilarang membalap oleh dokter tim, dan dokter dari PHISGOC. 

“Dengan kondisi patah tulang pun dia masih bisa fight di final dan mendapat perak. Jika kondisinya fit, tradisi emas masih menjadi milik Indonesia,” jelas Dadang.

Selain Tiara, atlet downhill lainya, yakni Popo Ariyo Sejati juga tidak membalap dalam kondisi bugar. Ia mengalami cedera di pergelangan kaki kiri. Cedera tersebut membuat atlet asal Kota Batu ini tidak bisa tampil maksimal di SEA Games. 

Berbeda dengan downhill, kegagalan Indonesia di nomor BMX besar kaitannya dengan masalah teknis. Dadang menjelaskan, sirkuitnya BMX di Filipina sangat teknikal. Sedangkan atlet Indonesia belum begitu maksimal dalam penguasaan sirkuit.

“Mereka masih sering melakukan kesalahan,” aku Dadang. Seperti yang dilakukan oleh Toni Syarifudin di BMX time trial. Kesalahan teknis membuat Toni kalah tipis dari Komet Sukprasert asal Thailand.

Walaupun tak dibebani target emas, keberhasilan Aiman Cahyadi menjadi kabar bagus untuk tim road race Indonesia. Meski demikian, kata Dadang, Indonesia seharusnya bisa mendapat lebih dari satu emas dari road race.

Dari balapan Team Time Trial (TTT), misalnya. Walaupun sempat leading atas Thailand, dan Filipina, Indonesia dipaksa puas dengan medali perak. Mereka hanya terpaut empat detik dari Thailand yang sukses mengunci posisi pertama.

“Saat Team Time Trial, kami kehilangan dua pembalap pada kilometer terakhir. Robin (Manullang) copot dari grup di 18 kilometer sebelum finis. Odie (Setiawan) sudah habis. Jadi hanya dua orang yang bisa aktif, Aiman dan Abdurrohman,” jelasnya.

Walaupun hanya membawa pulang 1 emas, 4 perak, dan 2 perunggu, Dadang menegaskan bahwa anak asuhnya sudah berjuang maksimaldi Filipina. Mereka juga menunjukkan progres yang bagus.

“Secara general, kami sebenarnya mengatakan tetap lebih unggul kalau semuanya berjalan dengan normal, dan baik,” tutup Dadang.(mainsepeda)

Perolehan Medali Tim Balap Sepeda Indonesia di SEA Games

SEA Games 2019
1 emas, 4 perak, 2 perunggu  

SEA Games 2017
2 emas, 2 perak, 7 perunggu  

SEA Games 2015
1 emas 

SEA Games 2013
5 emas, 4 perak, 3 perunggu  

SEA Games 2011
12 emas, 8 perak, 9 perunggu 

SEA Games 2009
3 emas, 1 perak, 1 perunggu 

SEA Games 2007
5 emas, 2 perak, 4 perunggu 

SEA Games 2005
4 emas, 3 perak, 3 perunggu 

Foto: Dokumentasi PB ISSI


COMMENTS