TdB 2019 Promosikan Enam Objek Wisata Jateng

| Penulis : 

Kombinasi turisme dan olahraga. Hal itu menjadi jurus jitu banyak daerah di Indonesia untuk mendongkrak sektor pariwisata. Kedatangan peserta, plus liputan event, menjadi promosi yang sangat efektif.

Jawa Tengah termasuk yang melakukan hal itu melalui Tour de Borobudur (TdB) XIX 2019. TdB 2019 dilangsungkan selama dua hari, 2-3 November. Sebanyak enam titik destinasi wisata akan dipromosikan.

Keenam obyek wisata itu adalah: Kota Lama Semarang, Masjid Agung Demak, Api abadi Mrapen di Grobogan, De Tjolomadoe di Karanganyar, Candi Prambanan di Klaten, dan Candi Borobudur di Magelang.

Kota Lama Semarang menjadi titik start etape pertama TdB 2019. Peserta bisa menikmati berbagai bangunan lawas. Salah satunya Gereja Blenduk yang tersohor itu. Didirikan pada 1753, ini adalah gereja Kristen tertua di Jateng.

Destinasi wisata berikutnya adalah Masjid Agung Demak. Masjid yang didirikan pada abad ke-15 itu akan menjadi titik pit stop pertama. Selain itu, alun-alun Masjid Demak juga menjadi garis akhir dari intermediate sprint.

“Selain makanan rebusan, dan jajan pasar, kami juga menyajikan jambu air Demak. Jambu ini terkenal akan rasa manis serta warna merah meronanya,” kata Hendra Dharmanto, Wakil Ketua TdB XIX 2019.

Api abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan akan menjadi pit stop kedua yang disinggahi peserta TdB tahun ini. Menurut Hendra, Api abadi Mrapen memiliki sumber api yang tak pernah padam. Api ini juga yang digunakan untuk Asian Games 2018.

Titik wisata keempat adalah De Tjolomadoe. Ini dalah garis finis etape pertama. De Tjolomadoe adalah bekas pabrik gula. Didirikan pada 1861 Mangkunegara IV. Selain menjadi museum, De Tjolomadoe punya banyak spot foto yang Instagramable.

Peserta TdB tahun ini akan singgah di Candi Prambanan, dan Candi Borobudur pada etape kedua. Ini merupakan salah satu objek wisata andalan di Jateng. Kedua candi ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

“Borobudur adalah magnet. Akan tetapi, kota-kota lain yang kami lewati akhirnya ikut terangkat. Jadi bukan hanya tentang bersepeda saja, tapi juga ke sektor pariwisata,” jelas Hendra. ”Setiap tahun rutenya selalu kami ubah. Sehingga kami bisa mengeksplorasi kota-kota lain di Jawa Tengah yang masih memiliki titik-titik wisata yang belum terjangkau,” lanjutnya.

Dibagi dalam dua etape, total panjang rute TdB tahun ini adalah 250 kilometer. Event yang digagas Samba (Semarang Bicycle Association) ini akan diikuti 1.700 cyclist dari berbagai daerah di Indonesia, serta luar negeri.

Kepala Bagian Pembinaan Operasional Biro Operasi Polda Jateng, AKBP Artanto mengatakan, sebanyak 3.500 personel kepolisian turun untuk mengamankan kegiatan ini. Para peserta akan melintasi sebelas wilaya di jajaran Polda Jateng.

”Kami minta kepada masyarakat untuk memberikan ruang bagi para peserta tur saat melintas. Beri mereka support,” harap Artanto.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo beserta istrinya, Siti Atikoh dipastikan ambil bagian di TdB 2019. Event ini juga akan diikuti Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, dan Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa.

Hadir pula sejumlah anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jateng, petinggi BRI, dan BTN. Penyelenggara juga menggandeng Sanggar Kinara Kinari untuk menyuguhkan kesenian daerah pada titik akhir di Borobudur nanti.(mainsepeda)  

Populer

Bike and Camp, Cara Unik Mumed CC Gelar Acara Halal Bihalal 
Carlos Rodriguez Bungkus Gelar Juara Umum Tour de Romandie
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Polygon Luncurkan Strattos Disc Brake
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Akhir Penantian Panjang Romain Bardet
Kompak ala TNT Magelang, Meracuni Main Road Bike dengan Sistem Arisan
Tour de Romandie 2024 Etape 4: Puasa Kemenangan Eks Juara Olimpiade Berakhir di Leysin
FSA dan Ritchie Sembunyikan Kabel di Semua Sepeda
Kolom Sehat: MVDP dan Nuntun Sopan di Koppenberg