Bentang Jawa 2025 kembali membuktikan diri sebagai ajang ultra cycling yang bukan hanya soal siapa paling cepat menyentuh garis finis. Lebih dari itu, event ini menyimpan berlapis-lapis kisah dari setiap pesertanya. Dari podium utama hingga mereka yang tak sempat sampai garis akhir, semua punya cerita yang sama berharganya.
Om Hunggul Hugo, misalnya, harus puas dengan status DNF setelah tak lolos di CP 1 akibat cuaca buruk. Namun, bukannya berhenti, ia tetap mengayuh sepedanya hingga Yogyakarta. Baginya, keputusan itu bukanlah kegagalan, justru sebuah kebahagiaan tersendiri karena mampu merayakan perjalanan dengan caranya sendiri.
Sementara itu, Septi Sutrisna punya pandangan yang tak kalah unik. Ikut Bentang Jawa baginya bukan soal kompetisi, melainkan liburan. Dengan status NC, ia menegaskan bahwa melepas penat dari rutinitas kantoran jauh lebih penting daripada kejar-kejaran waktu.
Kisah Om Hunggul dan Mbak Septi dapat dipelajari bahwa Bentang Jawa bukan sekadar soal siapa