Anggap Sepeda Lipat Jelek, Ciptakan Roda Lipat

| Penulis : 

Ada yang bilang, sepeda itu luar biasa. Dari zaman dahulu kala sampai sekarang sebenarnya bentuk dan lain-lainnya tidak banyak berubah, tapi begitu banyak perhatian manusia diberikan untuk mengutak-utik dan mengembangkannya.

Kini ada ide baru dari Munich, Jerman. Yaitu roda lipat, karya desainer dan penemu bernama Andrea Mocellin.

Dia merasa sepeda lipat memiliki banyak kelemahan dalam hal performa. Selain karena frame yang kecil dan tidak bisa solid/rigid, juga karena bannya yang harus kecil. Setelah kerja di berbagai kota besar dunia di Eropa dan Asia, dan selalu menggunakan sepeda lipat, dia menyimpulkan bahwa semua desain sepeda lipat sekarang adalah jelek.

Solusi yang dia pikirkan adalah melipat rodanya!

Dengan roda lipat, manfaatnya bisa macam-macam. Selain ukuran lebih besar, bisa dipasang di frame yang lebih besar pula. Lalu bisa menjadi solusi traveling untuk aplikasi lain, seperti kursi roda.

Dalam tiga tahun terakhir, Mocellin mematangkan konsep ini. Dia pun memperkenalkan roda aluminium 26 inci yang bisa dilipat, menggunakan merek Revolve.

Roda ini memang bisa dilipat, tapi tidak secara konvensional. Ketika enam segmennya “dilipat”, ukurannya hanya 40 persen dari ukuran ketika berbentuk roda. Mekanisme penguncian menggunakan magnet.

Lalu bagaimana dengan ban? Ternyata bannya bisa ikut “dilipat” bersama roda, karena menggunakan ban airless alias solid (untuk perkembangan ban solid akan dibahas di artikel lain dalam waktu dekat).

Tentu saja, ide ini masih dalam aplikasi dasar. Bahan masih aluminium. Juga baru bisa dipasang di frame fixed gear, karena masih belum bisa dipakai menggunakan rem secara sempurna.

Ke depan, Mocellin akan menyempurnakannya lagi, sehingga bisa diaplikasikan untuk disc brake, lalu dibuat lebih ringan lagi karena memakai bahan karbon. (bemoturbo)

Foto: Revolve Wheel

Populer

Kenalan dengan Cycling Brotherhood, 19 Tahun Jaga Persaudaraan Cyclist di Bengkulu
Ini Kalender Event Mainsepeda 2026 - Tantangan untuk Segala Jenis Sepeda!
Jonas Vingegaard Targetkan Juarai Giro d'Italia 2026 
Israel-Premier Tech Rebranding Dampak Meluasnya Aksi Pro Palestina
Malang Century Journey 2025: Berjuang Pasca Cedera, Alumnus DBL All-Star Debut di Event Mainsepeda
Aiman Cahyadi Dkk Sumbang Emas Kedua Timnas Balap Sepeda dari Nomor TTT
Kenalkan Lampung, Trol CC Bikin Event Tutup Tahun
Israel-Premier Tech Tutup Akun Medsos, Chris Froome juga Terdepak
Kibar Lolos ke Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2026, Tombro Alami Insiden
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race