Cyclist Jambi, Hasyim Ali penasaran dengan Banyuwangi dan tertantang menaklukkan tanjakan di Gunung Ijen

Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 tak hanya didominasi peserta dari Pulau Jawa saja. Ada banyak peserta yang berasal dari luar Jawa. Cyclist yang datang ke Banyuwangi berasal seluruh Indonesia. Mulai dari Pulau Sumatera hingga Provinsi Papua.

Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 akan membayar rasa penasaran cyclist terhadap medan gowes di Banyuwangi. Kota di ujung timur Pulau Jawa itu menawarkan banyak opsi rute. Selain itu, akses ke kota ini juga sangat mudah. Bisa dijangkau dengan pesawat, transporasi darat, hingga laut.

Hasyim Ali merupakan salah satu peserta yang sudah mengunci satu tempat di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022. Cyclist asal Jambi tersebut mengaku belum pernah gowes ke Banyuwangi. Oleh karena itu, ia sangat penasaran dengan rute gowes di kota ini.

"Jujur saja, saya begitu penasaran dengan Banyuwangi ini. Saya juga ingin mengukur seberapa berat tanjakan di Ijen dengan Bromo," ungkap member komunitas Tiger Goes Ceria.

Tidak sekadar turun di Banyuwangi, Hasyim juga sudah mendaftar untuk Kediri Dholo KOM Challenge 2022 dan Bromo KOM Challenge 2023. "Lebih enak sekaligus lebih tenang. Karena slot untuk Kediri dan Bromo 2023 sudah di genggaman tangan. Sekarang tinggal latihan latihan rutin agar finis strong di Ijen," bilangnya.

Hal serupa disampaikan Hendi Dwi Permana, cyclist asal Kota Bontang, Kalimantan Timur. Anggota D'Goweser Bontang dan Road Bike Bontang ini mengungkapkan, Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 menjadi pengalaman pertamanya gowes di Banyuwangi.

"Saya punya dua tujuan di Banyuwangi. Pertama ingin mengeksplorasi tanjakan di Gunung Ijen. Kedua, saya ingin mengamankan tempat di Kediri sekaligus Bromo KOM," aku cyclist 34 tahun itu.

Dedy Chandra juga sudah mengamankan tempat hingga Bromo KOM Challenge 2023

Dari Indonesia Timur, ada sosok Dedy Chandra. Cyclist asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini siap menaklukkan tantangan nanjak ke Gunung Ijen. Member komunitas STC2 ini mengaku belum pernah sekali pun gowes di Banyuwangi. Jadi, ia mengaku penasaran dengan kota berjuluk Sunrise of Java itu.

"Selain itu, karena yang mengadakan event ini adalah Mainsepeda.com, pasti rute dan acaranya sangat bagus. Kemasannya keren. Pelayanan ke peserta pun sangat baik," ungkap Dedy. Ia mengaku sudah mendaftar hingga Kediri Dholo KOM Challenge 2022 dan Bromo KOM Challenge 2023.

Ketua JCC, Sumardi menyebut ada sebelas cyclist asal Jayapura yang siap menyerbu Banyuwangi

Komunitas Jayapura Cycling Club (JCC) juga berbondong-bondong datang ke Banyuwangi pada 24 September nanti. Ketua JCC Sumardi mengungkapkan, mayoritas di antara mereka memang belum pernah gowes di kota ini. Oleh sebab itu, JCC ingin membayar rasa penasaran tentang tanjakan di Gunung Ijen.

"Dari JCC sendiri ada sebelas cyclist yang ikut ke Banyuwangi nanti. Kami ingin menjajal Ijen KOM. Sebab ini event baru yang digelar Mainsepeda.com. Kami ingin merasakan secara langsung tanjakan di Ijen ini," terang Sumardi.

Informasi pendaftaran terkait Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022 dan Kediri Dholo KOM Challenge 2022 bisa di-update di website dan Instagram Mainsepeda.com. Atau menghubungi Defi (081222808035). (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 103

Populer

Toko Sepeda Rusdy Galeri, Magnet buat Cyclist Sulawesi
Jhonatan Narvaez Kuasai Etape Pertama Giro d’Italia
Sukses Tampil di EJJ 600 Km, Nandy Syafiek Ingin Naik Kelas 1.500 Km Tahun Depan
Kolom Sehat: Habis Gelap Terbitlah Terang
Bike and Camp, Cara Unik Mumed CC Gelar Acara Halal Bihalal 
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia
Suspensi Depan Mountain Bike Yang Wow
Membludak Sejak Awal Pendaftaran
Akses di Tanjakan "Neraka" Gunung Ijen Dilebarkan
Slovenia, Negeri Balap Sepeda Tertua yang Terlupakan