Froome Mau Tak Mau Harus Pakai Disc Brake

| Penulis : 

Chris Froome membikin heboh saat me-review Factor Ostro VAM di kanal YouTube pribadinya pada awal Februari ini. Juara empat edisi Tour de France itu mengaku tidak nyaman dengan teknologi disc brake. Tak cuma itu saja, ia menilai disc brake belum sesuai dengan kebutuhan road bike.

Menggunakan disc brake menjadi tantangan baru untuk Froome setelah memutuskan pindah ke tim Israel Start-Up Nation (ISN). Tentu saja proses adaptasinya membutuhkan waktu. Apalagi Froome menghabiskan waktu sebelas tahun menggunakan Pinarello rim brake semasa di Ineos Grenadiers (dulu Team Sky).

BACA JUGA: Chris Froome Tidak Nyaman dengan Disc Brake

Dalam konferens pers sebelum balapan UAE Tour, pembalap 35 tahun tersebut dijejali pertanyaan mengenai disc brake. Meski rim brake menjadi salah satu opsi di timnya, ia menegaskan akan tetap menggunakan disc brake. Hanya saja keraguannya terhadap teknologi ini tetap ada.

"Kami memiliki opsi rim brake. Akan tetapi, itu bukan opsi yang akan kami gunakan. Kami akan tetap menggunakan disc brake," ucap Froome seperti yang dilansir Cyclingnews.

"Kami senang dengan kinerja mereka. Akan tetapi, seperti yang saya sudah singgung sebelumnya, saya pikir ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan dalam teknologi disc brake ini," imbuh pemilik tujuh gelar di Grand Tour tersebut.

BACA JUGA: Tampilan Factor Ostro VAM Milik Chris Froome

Review Froome tentang Factor Ostro VAM disc brake memancing perdebatan di media sosial. Pembalap kelahiran Nairobi, Kenya tersebut menyadari dampak yang telah ia timbulkan. Apalagi dari semua tim WorldTour, hanya Ineos Grenadiers yang bertahan dengan rim brake musim ini.

"Secara umum saya sangat senang dengan sepeda Factor. Saya pikir semua orang di sini yang menggunakan disc brake mengenali sisi negatif dari teknologi ini dan gangguan kecil yang menyertainya. Terutama saat turunan panjang dalam jangka waktu yang lama," ulas Froome.

"Berbeda sekali dengan disc brake di jalanan flat yang hanya perlu mengerem beberapa detik setiap beberapa kilometer. Tentu saja, ketika Anda sedang mengerem untuk waktu yang lama, semua orang tahu masalah yang akan dihadapi," jelasnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 32

Foto: ISN

Populer

Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!
Tour of Guangxi 2025, Etape 1: Memanfaatkan Chaos, Magnier Kunci Kemenangan Dramatis
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
Century Journey 2025: Hampir Full Team, B2C Magetan Siap Menjelajahi Kota Malang
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Bentang Jawa 2025: 181 Peserta, 47 DNF, Rekor 119 Finisher!
Bentang Jawa Lunas
Preview Bentang Jawa 2025: Para Unggulan Target Finish Rabu Siang
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Kapal Cepat Ramah Pesepeda, Makin Mudah ke Banyuwangi
Bluefire Ijen KOM 2025: Cyclist Asing Terpukau Erek-erek, Merindukan Dholo