Chris Froome Tidak Nyaman dengan Disc Brake

| Penulis : 

Pindah ke Israel Start-Up Nation (ISN) membuat Chris Froome mendapatkan banyak hal baru. Jersey baru, helm baru, hingga tunggangan baru. Selain itu, Froome yang selama sebelas tahun menggunakan Pinarello rim brake, harus beradaptasi dengan sepeda Factor disc brake.

Setelah dipastikan hengkang dari Ineos Grenadiers pada akhir pekan lalu, Froome beralih dari Pinarello ke Factor. Sepeda inilah yang akan ditunggangi sepanjang musim ini bersama tim ISN. Menurut Froome, beralih ke disc brake merupakan tantangan baru untuknya.

"Saya telah menggunakannya selama beberapa bulan terakhir. Dari segi performa, mereka hebat. Anda selalu berhenti saat Anda perlu berhenti," kata Froome saat me-review Factor Ostro VAM dalam channel YouTube pribadinya, Senin (8/2).

Dalam video berdurasi lima menit itu, Froome secara terang-terangan mengaku belum nyaman dengan teknologi disc brake. Ia bahkan menjabarkan kekurangan dari teknologi ini. Mulai dari gesekan konstan, potensi problem mekanis, hingga panas berlebih.

BACA JUGA: Tampilan Factor Ostro VAM Milik Chris Froome

Selain itu, lanjut Froome, cakram menjadi agak bengkok saat turun lebih dari lima atau sepuluh menit dengan pengereman konstan. Ia menambahkan bahwa jarak antara cakram dan rotor masih terlalu sempit, sehingga berpotensi terjadi gesekan.

"Secara pribadi, menurut saya, teknologi ini belum sesuai dengan yang dibutuhkan untuk bersepeda jalan raya," aku pembalap asal Wales tersebut seperti yang dilansir Cyclingnews.

Meski mengaku kurang nyaman, Froome mau tidak mau harus pakai disc brake. Sebab Factor tidak menawarkan opsi rim brake dalam semua sepeda yang disuplai ke tim ISN. Pada akhirnya, Froome harus menerima dan beradaptasi.

"Saya menerima bahwa industri ingin menuju ke arah itu. Kami pengendara sepeda harus beradaptasi dan belajar menggunakannya. Jika Anda belum menggunakan rem cakram, itu hanya masalah waktu sebelum Anda dibuat usang dan dipaksa untuk menggunakannya," bilang Froome. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 30

Foto: ISN

Populer

Legenda Barcelona Akuisisi Israel-Premier Tech, Rebranding Jadi NSN Cycling
Fian Tiga Besar di Gravelista 2025, Hadi Tombro Kurang Beruntung
Dirtyland, Gravel Race Pertama di Indonesia Tuntas Digelar!
Il Lombardia 2025: Pogacar 'Pentakill' dan Lampaui Rekor Legenda Italia
Bluefire Ijen KOM 2025: Terpukau Keindahan Banyuwangi, Janji Kembali Ajak Keluarga Berlibur
Drama Setengah Ban, Raihan Juara Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Recovery Ride with BRCC, Menikmati Keindahan De Djawatan
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Dilepas Bupati Ipuk, 400 Cyclist Tantang Tanjakan HC
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Cyclist Jakarta Kompak Ingin Happy Ending di Paltuding