Banyuwangi juga surga kuliner. Banyak rekomendasi yang masing-masing punya pesonanya. Kali ini tim Mainsepeda berburu ke warga lokal untuk menyajikan kuliner yang jarang diketahui. Khususnya bagi para pelancong peserta EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024.

Pasca menjuarai dobel Giro-Tour, pandangan mata Tadej Pogacar tertuju pada Kejuaraan Dunia UCI di Zurich, 29 September 2024. Titel juara dunia sangat menarik perhatian cyclist asal Slovenia ini. Terlebih ia belum pernah menyandang status tersebut.  Salah satu tandanya ialah gelar juara Grand Prix Cycliste de Montreal pada Minggu, 15 September 2024.

Perebutan gelar runner up menjadi potret paling seru di kelas Women Age 45+. Tercatat ada lima cyclist yang akan bersaing ketat untuk posisi tersebut.

Pelaksanaan EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024 kurang dari sepekan lagi. Sebelum event puncak, ada hal yang perlu dilakukan. Yakni, pengambilan race pack. Tahun ini, pengambilan race pack lebih spesial. Honda Istana Banyuwangi menjadi lokasi untuk para peserta H-1 sebelum mendaki ke puncak Paltuding, Ijen.

Jersey resmi EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024 telah dirilis. Ide utamanya masih tentang 'Bluefire' yang ada di kawah Ijen. Namun, tampil lebih simpel.

Perebutan juara East Java Trilogy 2024 di kategori Men Age Under 29 masih melibatkan empat cyclist. Namun, Ahmad Zaljian dan Dandi Dwi Prasetya punya kans terbesar membawa pulang trofi juara. Seri penutup adalah EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024 yang digelar Sabtu, 21 September 2024. 

Aduhhh, masih terngiang-ngiang capek dan ngantuknya ketika bersepeda melewati Hutan Gumitir. Rute dari Jember ke Banyuwangi.

Minggu, 22 September 2024, peserta akan diajak gowes di jalur flat sejauh 23 Km. Start dari Pendopo Sabha Swagata pukul 06.00 WIB. Bersama tim Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) dan Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC)

Banyuwangi Park dipilih menjadi lokasi start EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024. Di luar kebiasaan karena dua edisi sebelumnya selalu dimulai dari Pendopo Sabha Swagata Blambangan. 

Pecinta sepeda road bike di area Solo Raya mustahil tak mengenal sosok Yohanes Tekno Wijoyo. Yang tak familiar dengan nama itu mungkin karena hanya tahu panggilannya saja, yakni Ko Yoyo.