Power Meter dan Indoor Trainer Semakin Variatif

| Penulis : 

Dalam lima tahun terakhir, ada dua jenis barang yang seperti menjadi barang “wajib punya” bagi cyclist serius. Yaitu power meter dan smart indoor trainer. Di Taipei Cycle Show 2019, yang berlangsung di Nangang Exhibition Center 27-30 Maret lalu, muncul lagi varian-varian terbaru dari keduanya.

Akhirnya, Pedal Power Meter gaya MTB

Power meter memang seperti menjadi aksesori wajib. Sekarang yang penting bukan berapa kecepatan, melainkan berapa watt yang bisa kita hasilkan saat bersepeda.

Makin lama variannya makin banyak, harganya makin terjangkau. Ada yang terpasang di spider chainring, ada di chainring, ada di hub roda, dan yang sangat populer adalah pada crank arm (seperti Stages).

Belakangan, yang tidak kalah berkembang adalah yang terpasang pada pedal. Garmin Vector terus berevolusi. Look dan SRM makin praktis. PowerTap P1 juga ada menggunakan baterai AAA. Plus beberapa merek lain.

Kebanyakan power meter pedal itu menggunakan cleat Look Keo atau yang mirip dengan itu. Nah, di Taipei 2019, akhirnya ada power meter pedal yang menggunakan sistem SPD (sepatu MTB).

Kali ini namanya PedoTec Formula PS1, keluaran APMS International, sebuah perusahaan dari Taichung, Taiwan.

Di atas kertas, ini seharusnya jadi pedal untuk MTB. Tapi masalahnya, cleat hanya bisa terpasang pada satu sisi. Bagian bawahnya menjadi “rumah” untuk baterai dan piranti. Jadi, justru menjadi tanda tanya apakah pedal ini bisa dipakai untuk off-road atau tidak!

Xpedo Smart Trainer

Bicara soal pedal, Xpedo termasuk merek paling populer. Di Taipei 2019, Xpedo menunjukkan keseriusan terjun memproduksi indoor smart trainer. Mereka memamerkan produk bernama APX Pro. Ini adalah trainer tipe direct-drive, di mana roda belakang dilepas. Siap bersaing melawan jenis serupa dari Wahoo, Tacx, Elite, JetBlack, dan merek-merek lain yang sudah beredar.

Indoor training sekarang memang sedang meroket. Dari dulu sebenarnya sudah sangat bermanfaat untuk membantu menjaga kondisi dan meningkatkan performa, tapi sekarang sudah beda. Hadirnya aplikasi-aplikasi seperti Zwift membuat orang gandrung gowes di rumah.

Xpedo sekarang berani bersaing di arena ini. Mereka akan ikut membantu mempopulerkan indoor training karena akan ikut membantu mem-pressure turunnya harga smart trainer di pasaran.

Soal harga, APX Pro ini akan berada di barisan tengah, dengan fitur tak jauh dengan yang termahal. Sebagai bonus, APX Pro bisa goyang ke kanan dan kiri 5 derajat, memberi rasa lebih realistis.

Bottle Cage Pakai BoA

Bukan Taipei Cycle Show kalau tidak ada produk-produk kecil yang unik. Dari FidLock GmbH Jerman, datang sebuah bottle mount yang sangat fleksibel. Menggunakan kancing BOA, yang diputar untuk “mengikat” ala di sepatu dan helm.

Jadi, Anda bisa membawa botol atau kaleng ukuran apa saja, lalu mengikatnya dengan aman pada frame. Untuk mengambil tidaklah ribet, cukup menggoyang botol/kaleng dan langsung lepas. (mainsepeda/habis)

 

 

Populer

Sekalian Staycation, Deretan Hotel Ini Bisa Jadi Rekomendasi Peserta Malang Century Journey 2025
Antara Misi Gaya Hidup Sehat dan Sport Tourism di Malang Century Journey 2025
Pabrikan Legendaris Italia Bianchi Gabung Bahrain Victorious Musim 2026
Malang Century Journey 2025 - Bukan 100 Kilometer!
Komunitas Warlok Ratjoen CC Ajak Nikmati Malang Century Journey 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Final Sengit Trio Men Age Under 29 
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Rute Serupa, Sensasi Selalu Berbeda
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Abdul Soleh Kejar Sapu Bersih Trilogy
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race