Etape ke 9 Tour de France 2023, tepatnya di tanjakan terakhir Puy de Dome, menjadi saksi memanasnya persaingan antara Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) dan Jonas Vingegaard (Jumbo-Visma). Di sana, Pogacar berhasil memperkecil ketertinggalanya dari Vingegaard dalam perebutan jersey kuning Tour de France (TdF).

Memang Vingegaard masih menguasai klasemen general classification (GC). Tapi Pogacar berhasil memangkas jarak dengan Vingegaard di klasemen GC menjadi 17 detik.

“Ini adalah kemenangan kecil, saya merasa hari ini berada dalam kondisi prima,” ucap Pogacar dilansir dari Velonews.

Pertarungan antar dua pembalap di TdF yang sangat melegenda terakhir terjadi pada 1964. Jacques Anquetil dan Raymond Poulidor bersaing hingga etape terakhir, dengan Anquentil sukses menjadi juara di akhir balapan.

Banyak expert yang memprediksi persaingan Pogacar dan Vingegaard juga akan sama serunya dengan balapan di musim 1964 itu.

Di etape ke-9, Pogacar sukses melakukan akselerasi ketika balapan tersisa 1,5 km jelang finis. Vingegaard menjadi satu-satunya pembalap yang bisa mengikutinya. Keduanya bersaing ketat hingga Pogacar berhasil memperlebar jarak di beberapa meter menuju garis akhir.

“Ketika saya melakukan serangan, saya melihat Vingegaard di belakang. Kemudian saya mulai menambah kecepatan dan terus mencoba memperlebar jarak hingga puncak,” tambah pembalap asal Slovenia itu.

Meski kehilangan waktu di etape ke-9, tim Jumbo-Visma masih merasa bahwa mereka berada di jalur yang benar untuk meraih kemenangan di Paris. Sepp Kuss, rekan setim Vingegaard di Jumbo-Visma memberikan pendapatnya mengenai persaingan Pogacar dan kompatriotnya itu.

“Saya rasa kami seharusnya bisa menang hari ini, jelas tertinggal delapan detik adalah kerugian bagi kami. Sebab Pogacar masih bisa terus mengejar. Meskipun kami masih memimpin saat ini,” ucap Sepp Kuss.

Kuss mengatakan, tahun lalu timnya tertinggal sekitar 45 detik dan kemudian berhasil membalikkan keadaan. "Saya rasa Jonas saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik dan dia terlihat sangat kuat. Saat ini yang terpenting adalah siapa yang akan menggunakan jersey kuning di Paris nanti,” tutup pembalap asal Amerika Serikat itu.(mainsepeda)

 

Populer

Giro d'Italia 2024, Etape 8: Tersisa Dua Pekan Lomba, Pogi Sudah "Match Point"?
Giro d’Italia 2024, Etape 7: Menang ITT, Pogi Kian Perkasa di Puncak
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Jersey Bromo KOM X: Jersey Ikonik Penanda Edisi Kesepuluh Bromo KOM
Mark Cavendish Back On Track! Menang Etape Kedua Tour de Hongrie, Buka Harapan untuk Tour de France
Ratusan Cyclist Ramaikan Gowes Rayakan HUT Kota Malang ke-110
Tour Basque Country 2024 Etape 4: Louis Meintjes Raih Kemenangan Tanpa Tepuk Tangan
Panitia Sediakan Dua Opsi Transfer Service Bromo KOM X, Begini Aturannya!
Tampilan Baru Strava: Lebih Sempurna dan Akurat
Volta a Catalunya 2024 Etape 3: Tadej Pogacar Makin Tak Terkejar