Sepeda Brompton -yang diyakini tertua- kini sedang dilelang dengan harga pembukaan 25.000 poundsterling, atau Rp 465 juta. Sepeda yang diberi nama 'Brompton No.2' itu diproduksi pada 1981.

Brompton itu diklaim kondisinya masih "sangat bagus". Komponennya masih oke, selain spakbor. Cyclecare Swindon -nama distributor yang melelang- akan menutup lelang pada 4 Juni mendatang.

Sepeda Brompton pertama kali dirancang oleh Andrew Ritchie pada 1975. Setelah itu ia mencoba mematenkan desainnya. 

Pada 1981, sepeda Brompton pertama kali diproduksi. Nah, sepeda yang sedang dilelang itu produksi yang kedua. Sepeda 'Brompton No.2' itu selama lebih dari 30 tahun dirawat oleh Tim Whitty.

"Saya telah menyimpan sepeda ini di tempat yang bersih dan kering dan kondisinya sangat bagus (kecuali spakbornya). Selama saya memilikinya, sepeda ini hanya pernah dikendarai tidak lebih dari beberapa ratus meter saja," kata Whitty.

Dalam iklannya, sepeda 'Brompton No.2' itu sudah ada di dealer Tim Whitty sejak 1988. 

"Sepeda No. 2 ini datang ke saya lebih dari 30 tahun yang lalu. Saya menukarnya dengan sepeda lain ketika itu. Saya memiliki nama pemilik aslinya dan dapat memberikannya ke penawar yang menang," tulis Whitty dalam iklan lelang tersebut.

Cara melipat rangka dan batang 'Brompton No. 2' ini unik. Kedua lipatan ini dilakukan dengan menggunakan tuas/mekanisme penguncian.

Perutean kabel juga berlawanan dengan sepeda modern. Router kabel roda gigi berada dalam orientasi yang berbeda.

Beberapa komponen juga terlihat jelas dibuat dengan tangan. 'Brompton No.2' ini menggunakan hub keluaran Sturmey Archer 3, yang dibuat Mei 1980.

"Saya yakin ini adalah Brompton dengan model tertua, yang menunjukkan ukuran ringkas dari sepeda yang telah menjadi standar untuk sepeda lipat modern."(mainsepeda)

Saksian Podcast Mainsepeda Episode 132

Populer

Mark Cavendish Back On Track! Menang Etape Kedua Tour de Hongrie, Buka Harapan untuk Tour de France
Giro d'Italia 2024, Etape 6:  Mimpi Menjadi Kenyataan untuk Pelayo Sanchez
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Jersey Bromo KOM X: Jersey Ikonik Penanda Edisi Kesepuluh Bromo KOM
Panitia Sediakan Dua Opsi Transfer Service Bromo KOM X, Begini Aturannya!
Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
Giro d'Italia 2024, Etape 5: Lawan Salah Perhitungan, Benjamin Thomas Menang di Lucca
Kolom Azrul Ananda: Misteri Tanjakan Bromo
Kolom Sehat: MVDP dan Nuntun Sopan di Koppenberg
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia