Arifandi Mario Mamoto (dua dari kanan) dan anggota GBC yang ikut Kediri Dholo KOM Challenge 2022 foto bersama Azrul Ananda 

Konten-konten Mainsepeda ternyata banyak menginspirasi cyclist. Tak hanya terkait teknis bersepeda, tapi juga menginspirasi bagaimana mengembangkan sport tourism. Ini yang diungkapkan Gamalama Bicycle Club (GBC) saat mereka datang ke Surabaya untuk mengikuti Kediri Dholo KOM Challenge 2022.

GBC merupakan komunitas yang berbasis di Ternate, Maluku Utara. Komunitas ini sudah cukup lama eksis. Salah satu anggota GBC Arifandi Mario Mamoto mengatakan, total ada lima anggota GBC yang ikut Kediri Dholo KOM Challenge 2022. Mereka sekaligus mengamankan slot untuk mengikuti Bromo KOM Challenge 2023.

“Sudah lama kami ingin ikut Bromo KOM dan event-event Mainsepeda lainnya, namun beberapa kali ada halangan. Nah ketika ada kesempatan lagi, langsung saja daftar sekalian untuk Bromo KOM 2023,” ujar Mario.

Saking semangatnya ingin mengikuti Bromo KOM 2023, setiba di Surabaya Mario dan kawan-kawannya langsung berlatih. Mereka menjajal rute tanjakan Bromo KOM. Namun mereka memulainya dari Pasuruan.

“Sekalian latihan untuk Dholo. Meskipun ternyata karakternya berbeda, tapi gak masalah karena kami sudah latihan juga di Ternate,” jelasnya.


Cyclist dari GBC ketika latihan nanjak di Bromo dan finis di Balai Desa Wonokitri.

Mario mengaku tertarik mengikuti event-event Mainsepeda karena acara yang digelar selalu mengangkat sport tourism di daerah tersebut. “Kami tahunya ya karena ngikuti podcast Mainsepeda dari awal sampai episode ke 118. Dari sana penasaran banget ikut event-eventnya,” terang pria yang berprofesi sebagai dosen itu.

Kesempatan bisa mengikuti Kediri Dholo KOM Challenge 2022 juga dimanfaatkan Mario untuk sharing bersama Azrul Ananda, founder Mainsepeda. Pada Azrul, Mario banyak menimba pengalaman mengenai sport tourism

“Kebetulan saya juga mengelola Malut Cycling Tourism. Kami ingin banyak orang mengenal Malut (Maluku Utara) lewat sport tourism. Kan teman-teman Mainsepeda sangat pengalaman soal ini di banyak daerah, baik di Jawa maupun di luar Jawa,” jelasnya.(mainsepeda)

Populer

Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 3: Carter Bettles Taklukkan Raja Tanjakan di Final Sprint
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 2: Fransesco Carollo Menang Sprint, Swatt Club Merajalela!
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 1: Jeroen Meijers Mendominasi Etape Pembuka
John Boemihardjo: Sepeda Minimalis untuk London-Edinburgh-London 1.500 Km!
Tour de France 2025: Empat Kali Juara, Pogacar Ancam Rekor Para Legenda!
Preview TdBI 2025: Tanpa Etape Flat, Segmen Paving Stone, Ditutup dengan Tanjakan HC
Kediri Dholo KOM 2025: Cyclist Otodidak Tempel Ketat Pemuncak Klasemen Men Age 30-34
Hadiah 500 Ribu Euro untuk Yellow, Hanya 25 Ribu Euro untuk Green
Tour de Banyuwangi Ijen 2024: Agenda UCI Bergulir Kembali Setelah Empat Tahun Vakum