Sembilan etape telah berlalu di Giro d’Italia 2018. Peta kekuatan sudah mulai terlihat. Dan yang jadi unggulan baru adalah… Thibaut Pinot?

Ya, Mitchelton-Scott sedang berjaya di puncak general classification (GC). Simon Yates unggul 32 detik atas rekan setimnya Esteban Chavez. Tim Australia ini pun punya opsi untuk merontokkan lawan-lawannya pada 12 etape yang tersisa. Khususnya saat etape-etape gunung di pekan terakhir.

Ya, Tom Dumoulin tidak boleh diremehkan. Sang juara bertahan yang membela Team Sunweb ini masih bertahan di urutan ketiga GC, hanya enam detik di belakang Chavez. Sejauh ini, di tanjakan-tanjakan panjang, Dumoulin mampu bertahan di barisan depan. Dan dia punya potensi menghancurkan Yates dan Chavez saat etape time trial panjang.

Ya, unggulan lain penuh tanda tanya. Khususnya Chris Froome (Team Sky) yang sudah tertinggal lebih dari dua menit walau masih di urutan 11 GC. Tapi, dengan pekan ketiga penuh gunung, dan kemampuan Froome dalam time trial, bintang Inggris ini masih sangat berbahaya.

Tim Groupama-FDJ saat rest day Giro d'Italia, Senin 14 Mei melakukan offroad ride

 

Nah, Thibaut Pinot?

Setelah Etape 9, Pinot berada di urutan empat GC, tertinggal 45 detik di belakang Yates. Pinot juga belum memenangi satu pun etape. Tapi, pembalap Groupama-FDJ ini sudah menunjukkan intent (niat) untuk meraih hasil tertinggi. Di tiga etape tanjakan, Pinot sudah finis ketiga dua kali, dan finis kedua sekali.

Memasuki Giro d’Italia ini, Pinot memang bersinar, memenangi lomba pemanasan Tour of the Alps. Dia menarget naik podium ketika Giro berakhir di Roma, 27 Mei mendatang.

Sekarang, target itu bisa direvisi lebih tinggi. Jadi juara.

Tim-tim lain, termasuk Mitchelton-Scott, sudah menyebut Pinot sebagai ancaman utama. Bahkan Vittorio Algeri, directeur sportif Mitchelton-Scott, menyebut Pinot sebagai favorit juara. Dia punya kemampuan climbing di barisan terbaik, plus time trial-nya tidak buruk.

Thibout Pinot saat berlaga di Tour of The Alps 2018

 

Saat rest day Senin, 14 Mei, Pinot mencoba menampik anggapan bahwa dia unggulan utama. “Saya menganggap Dumoulin selevel dengan Yates. Masing-masing punya 50 persen kans untuk juara. Untuk saat ini, posisi saya masih di belakang mereka, selevel dengan (Domenico) Pozzovivo dan (Esteban) Chaves. Tapi saya berharap bisa mengejutkan mereka,” ucapnya.

Pembalap 27 tahun itu mengingatkan bahwa Giro masih panjang. Pekan kedua ini pun masih bisa mengancam. Etape 11 hingga 13, Selasa hingga Jumat (15-17 Mei) memang etape “tenang” karena lebih berpotensi berakhir dengan sprint. Tapi, Etape 14 adalah etape “neraka” berakhir dengan tanjakan paling menyeramkan di Eropa: Monte Zoncolan.

Plus, pekan terakhir akan ada time trial plus etape-etape “paling gunung.” Persaingan masih akan sangat seru!

Bagi Pinot, yang penting selamat dulu di pekan kedua ini. Baru pikirkan juara di pekan terakhir. “Pekan (kedua) ini masih bisa berbahaya dan masih bisa ada cuaca buruk. Kita harus selalu konsentrasi,” pungkasnya. (mainsepeda)

 

Populer

Kolom Sehat: X , Sepuluh
SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Giro d'Italia 2024, Etape 12: Breakaway 126 Km, Alaphilippe Finis Solo
Cyclist Asal Kalimantan Ramai-Ramai Ambil Race Pack Antangin Bromo KOM X di Hari Pertama
Maribeth Ikut Antangin Bromo KOM X karena Ada Kelas Women Under 29, Narendra Surprise Race Pack
TC di Sidoarjo Dua Bulan, Tiga Pembalap Muda Manado Siap Bersaing di Antangin Bromo KOM X
Dua Opsi Recovery Antangin Bromo KOM X: Datar atau Easy Climb
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Antangin Bromo KOM X Jadi Ajang Comeback Jawara EJJ 2024