Pembalap Belgia Meninggal Usai Paris-Roubaix

| Penulis : 

Kehebohan kemenangan Peter Sagan di Paris-Roubaix tidak terus berlanjut dengan kebahagiaan. Di balapan yang sama Minggu itu (8 April), pembalap Belgia Michael Goolaerts mengalami serangan jantung dan harus diterbangkan ke rumah sakit terdekat di Lille. Malamnya, pukul 22.40 waktu setempat, pembalap Veranda’s Willems-Crelan tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Goolaerts masih berusia 23 tahun, dan ini merupakan musim keempatnya sebagai pembalap profesional. Dua tahun terakhir ini di level Professional Continental.

Masih belum jelas, apakah Goolaerts mengalami serangan jantung lalu terjatuh, atau terjatuh dulu baru serangan jantung. Kejadiannya saat lomba 257 km itu masih menyisakan 148 km. Goolaerts tak sadarkan diri di sisi jalan dan tim medis berupaya menyelamatkan sebelum menerbangkannya ke Lille. 

 

“Mulai sekarang masih belum ada komunikasi lebih lanjut yang bisa kami sampaikan, mengenai meninggalnya pembalap dan teman kami Michael Goolaerts. Dia meninggal Minggu malam pukul 22.40 di RS Lille didampingi keluarga dan orang-orang yang dia cintai. Pikiran kami tercurah kepada mereka. Dia meninggal karena serangan jantung, semua upaya bantuan medis tak mampu menyelamatkannya,” begitu bunyi rilis Veranda’s Willems-Crelan.

Goolaerts merupakan salah satu pembalap yang berpotensi menjadi bintang masa depan Belgia. Awal tahun ini dia masuk top ten di Dwars door West-Vlaanderen, serta finis ke-20 di Driedaagse De Panne dan Kuurne-Brussel-Kuurne.

Michael Goolaerts pembalap muda Belgia berpotensi menjadi bintang. (Foto: Instagram Veranda's Willems-Crelan)

 

Di Paris-Roubaix, dia bertugas mengawal rekan setimnya, Wout Van Aert, juga 23 tahun. Van Aert merupakan sensasi awal tahun ini di arena balap dunia. Minggu itu Van Aert berpotensi finis di urutan sepuluh besar, tapi lantas kandas gara-gara mengalami masalah sepeda tidak jauh sebelum finis.

(Foto: Instagram Veranda's Willems-Crelan)

 

Peter Sagan, usai meraih juara, sempat mengetahui kejadian yang menimpa Goolaerts. “Saya telah mendengarnya dan saya merasa sangat sedih untuknya. Semoga dia bisa membaik,” ucap sang juara dunia, tentu saja sebelum kabar meninggalnya Goolaerts muncul di malam hari. (mainsepeda)

 

Foto utama: Cyclingweekly

 

Populer

Kolom Sehat: X , Sepuluh
SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Giro d'Italia 2024, Etape 12: Breakaway 126 Km, Alaphilippe Finis Solo
Cyclist Asal Kalimantan Ramai-Ramai Ambil Race Pack Antangin Bromo KOM X di Hari Pertama
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Maribeth Ikut Antangin Bromo KOM X karena Ada Kelas Women Under 29, Narendra Surprise Race Pack
TC di Sidoarjo Dua Bulan, Tiga Pembalap Muda Manado Siap Bersaing di Antangin Bromo KOM X
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Dua Opsi Recovery Antangin Bromo KOM X: Datar atau Easy Climb
Antangin Bromo KOM X: Peserta dari 17 Negara, 31 Provinsi, 428 Komunitas