Komunitas Bikeberry Surabaya menutup tahun dengan menggelar Last Sunday Ride (LSR), Minggu (29/12) kemarin. Pesertanya membludak. Selain diikuti cyclist dari Surabaya, perserta juga datang dari berbagai kota lain seperti Semarang, hingga Jakarta.

LSR adalah sebuah event yang digagas oleh sekelompok pesepeda fixed gear dari Jakarta. LSR selalu digelar pada Minggu terakhir di penghujung tahun. Event ini kemudian menyebar di seluruh Indonesia, dan menjadi agenda rutin saban tahun.

LSR digelar serentak di beberapa kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Semarang, Tarakan, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Tangerang, Balikpapan, dan banyak kota lainnya.

“Ini memasuki tahun kesepuluh. Surabaya sendiri diwakili oleh Bikeberry sebagai pelaksana dalam dua tahun terakhir,” jelas humas Bikeberry Surabaya, Nasrullah Fahmi kepada Mainsepeda.com.

Agenda LSR di Kota Pahlawan sudah diumumkan sejak awal Desember. Pendaftarannya gratis. Fahmi menjelaskan, jumlah pendaftar resminya mencapai 279 cyclist. Namun fakta di lapangan berbicara lain.

“Ternyata banyak peserta yang ikut tapi tidak mendaftar. Jadi total peserta kurang lebih sekitar 300 sampai 400 orang. Sekitar itu. Lha wong rombongan kami sampai memenuhi Jalan Darmo,” imbuhnya.

Selain tidak memungut biaya pendaftaran, Bikeberry juga tidak mengharuskan LSR di Kota Pahlawan hanya diikuti oleh penunggang sepeda lipat saja. Semua jenis sepeda boleh ikut. Baik itu sepeda lipat, sepeda gunung, road bike, dan lainnya. 

“Semua orang boleh ikut. Kami juga mengundang semua komunitas. Selain komunitas di Surabaya, ada komunitas dari Sidoarjo, Gresik, Semarang, bahkan wakil komunitas dari Jakarta juga ikut,” ungkap Fahmi.

Start dari Jalan Darmo, rombongan LSR Surabaya bergerak menuju ke Jalan Blauran, Jalan Gentang Kali, menuju Jalan Undaan. Kemudian peserta melewati Pasar Atom Surabaya, lalu ke Jalan Kapasan, kemudian ke Jalan Kenjeran.

Dari Kenjeran, peserta belok kiri ke Jalan Kedung Cowek menuju kaki Jembatan Suramadu. Setelah itu mereka menuju Pasar Bulak, guna menuju akon anyar Kota Surabaya, yakni Jembatan Suroboyo. 

Kemudian mereka masuk ke Laguna menuju kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Selepas itu rombongan bergerak ke Jalan Kertajaya Indah, menuju Jalan Dr. Ir. H. Soekarno, dan finis di Eiger Merr. Total jaraknya kurang lebih 40 kilometer.(mainsepeda)

Foto: Instagram Bagus Ramadhani

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 8: Pogacar Raih Gelar Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Kolom Sehat: Dauphine dan Kegelisahan 
Pemersatu Komunitas Sepeda Se-Jawa Timur
Review Sensah Empire Pro 12-Speed setelah 1.000 Km Plus (3-Habis)
WCC Surabaya Gowes ke Malang, Kolab dengan Ratjoen Femmes
Canyon Siapkan Penerus MTB Lux CF?