Superstar Team Ineos asal Inggris, Chris Froome, menyatakan sudah move on dari kecelakaan horor yang dia alami saat menjajal rute Criterium du Dauphine, Rabu, 12 Juni lalu, di Roanne, Prancis. Dia menyatakan masa pemulihan langsung dimulai usai operasi. Dan dia akan fokus untuk bisa kembali meraih kondisi terbaik.

Optimisme itu benar-benar mengagumkan. Mengingat cedera Froome semakin hari dikabarkan semakin berat. Awalnya, “hanya” patah tulang paha, siku lengan, dan rusuk. Ternyata, dia juga mengalami retak pada femur (tulang dada), bahkan retak pada salah satu ruas tulang di leher. Bukan hanya itu, dia mengalami banyak luka dalam. Termasuk, menurut tim dokter, dia sempat kehilangan hingga dua liter darah.

Begitu kondisi stabil usai operasi delapan jam, Froome langsung menyampaikan pesan terima kasih kepada seluruh fans, tim, dan keluarga. Dia mem-posting foto sedang berbaring di rumah sakit di St. Etienne, Prancis, sambil tersenyum.

“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih luar biasa kepada semua pihak yang telah menyampaikan pesan dukungan sejak kecelakaan itu. Tentu ini adalah masa-masa yang menantang, tapi saya mendapatkan banyak kekuatan dari dukungan semua pihak dalam tiga hari terakhir. Banyaknya dukungan benar-benar membuat saya terenyuh, tidak pernah saya perkirakan,” tulisnya.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada tim. Khususnya Dokter Richard Usher dan tim medisnya. Kerja mereka patut diteladani sejak kecelakaan itu. Selain itu, saya berterima kasih kepada tim rawat darurat dan semua pihak di RS Roanne yang membantu dan menstabilkan saya. Tentu saja juga kepada dokter dan perawat di University Hospital of St. Etienne. Mereka telah bekerja melebihi segala kewajiban, dan itu sangat saya syukuri. Saya tahu saya sangat beruntung masih ada di sini hari ini, dan itu atas bantuan seluruh petugas medis,” lanjutnya.

Kepada istrinya, Michelle, kedua anak, dan seluruh keluarga, Froome mengucapkan terima kasih. Mereka selalu mendukung dan mendorong agar dia semangat untuk memulihkan kondisi.

Perkiraan sementara, Froome akan butuh waktu enam bulan sebelum bisa kembali naik di atas sepeda. Itu berarti dia akan off balapan hingga akhir 2019 ini.

Proses pemulihan ini akan sangat berat. Apalagi untuk kembali menjadi salah satu climber terbaik di dunia. Froome mengaku tidak takut. Dia akan memberikan segalanya untuk segera kembali ke jalanan.

“Masa pemulihan akan panjang, tapi masa itu sudah dimulai sekarang dan saya fokus sepenuhnya untuk kembali ke kondisi terbaik,” tandasnya. (mainsepeda)

Foto: twitter Team Ineos 

Populer

Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 3: Carter Bettles Taklukkan Raja Tanjakan di Final Sprint
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 2: Fransesco Carollo Menang Sprint, Swatt Club Merajalela!
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 1: Jeroen Meijers Mendominasi Etape Pembuka
John Boemihardjo: Sepeda Minimalis untuk London-Edinburgh-London 1.500 Km!
Tour de France 2025: Empat Kali Juara, Pogacar Ancam Rekor Para Legenda!
Preview TdBI 2025: Tanpa Etape Flat, Segmen Paving Stone, Ditutup dengan Tanjakan HC
Kediri Dholo KOM 2025: Cyclist Otodidak Tempel Ketat Pemuncak Klasemen Men Age 30-34
Tips Setting Rantai Hub Gear dan Lepas Roda Belakang Brompton
Rekor Bersepeda Tercepat di Dunia, 296 km/jam!