“Sepeda dan kamera sama-sama memberikan kebebasan untuk ber-eksplorasi” – Josua Alessandro, Fotografer

Bosan kerap melanda Josua Alessandro. Pria yang berprofesi sebagai fotografer ini awalnya gowes menggunakan sepeda lipat. Sejak 2016. Tapi setahun kemudian, 2017, Joe, panggilan akrabnya pindah ke road bike.

“Tidak ada alasan tertentu. Hanya ingin mencoba sepeda balap,” tukasnya. Profesinya yang menuntut harus traveling ke berbagai negara membuat Joe mendaftarkan diri menjadi member Rapha Cycling Club (RCC).

Menurutnya, menjadi member RCC banyak keuntungan. Joe bisa gowes bersama sesama cyclist anggota RCC di negara itu. “Bahkan bisa pinjam sepeda ke RCC setempat. Tinggal berikan size dan ukuran fitting sepeda kita, mereka akan siapkan,” tuturnya.

Tapi, Joe jarang pinjam sepeda. Dirinya selalu membawa sepeda Canyon Ultimate CF SLX atau Canyon Grail AL 7.0 SL ketika traveling. “Saya kerap tinggal di satu negara lebih dari dua minggu. Jadi lebih enak bawa sepeda sendiri,” alasannya.

Tak salah, Joe sering berburu foto justru saat bersepeda. “Gowes bisa membawa saya ke tempat yang eksotis. Misalnya ke atas gunung atau ke daerah yang susah dijangkau dengan mobil,” bilangnya.

Saat ini, Joe tercatat sebagai anggota RCC chapter Singapura dengan ID 10368. “Indonesia belum ada chapter resmi jadi sampai sekarang masih di bawah International Chapter. Jadi saya pilih ikut chapter Singapura karena saya bisa mengikuti update program latihan dan juga even RCC di Singapura dan Asia. Selain itu saya juga punya banyak teman di Singapura jadi lebih mudah berkomunikasi,” alasan pria kelahiran Sukabumi ini.

Dengan bersepeda, Joe merasa lebih mudah diterima masyarakat setempat. Tanpa ada prasangka negatif, jadi Joe bisa lebih bereksplorasi dengan foto-foto tanpa dicurigai oleh mereka.

Banyak foto keren yang dihasilkan oleh pria yang sudah tiga tahun menjadi member RCC Singapura ini. Salah satunya adalah foto sakura bersemi yang diambil di Tokyo tahun 2017 lalu. Dan foto itu akhirnya digunakan oleh Air Asia Indonesia untuk promo rute Jakarta-Tokyo.

“Tempat saya mengambil foto sakura bersemi itu adalah rute yang saya lewati tiap hari saat mau ke Rapha Clubhouse. Dan teman Jepang saya mengatakan bahwa apabila puncak sakura maka jalan ini akan ditutupi warna pink, dan saya tunggu itu lalu saya foto,” bilang pengguna kamera Fuji XT1.

Selain bisa mendapatkan foto yang bagus, Joe belajar banyak budaya setempat. Terutama budaya cyclingnya. Contohnya, ketika kita “menuntut” share the road ke pengguna jalan lain, artinya kita juga harus menghargai mereka.

Salah satu caranya adalah mematuhi rambu lalu lintas. Apabila lampu traffic light menyala merah, mereka harus berhenti. “Kita harus saling menghargai dan menempatkan diri di posisi pengguna jalan lain supaya mereka juga mau menghormati kita,” bilang Joe.

Paling berkesan selama gowes dengan RCC adalah saat Rapha trip bulan Januari-Februari 2019 lalu. Joe menonton Tour Down Under di Adelaide, Australia selama 10 hari.

Di sana, Joe sempat bersepeda ke Willunga Hills yang merupakan tanjakan di Etape 6 terakhir itu. Hari itu, Joe makan siang di McLaren Vale Wineries lantas menuju finish line di Willunga Hills.

Akhirnya, Joe lega bisa merasakan langsung “penderitaan” Richie Porte menanjak Willunga Hills untuk mengunci gelar juara Tour Down Under selama tiga tahun berturut-turut.

“Asik banget bisa ketemu banyak pembalap dunia. ada Sagan, Matthew Hayman, Mike Woods, Richie Porte, Kenny Ellisonde, Mitch Docker, Tom Scully, Elia Viviani, dan Jimmy Wheelen. Bahkan Jimmy sempat memberikan bidon dan ngobrol dengan saya,” bangganya.

Joe juga pernah join RCC Summit 2018 di Wuling, Taiwan. Di sana, Joe bisa berkenalan dengan member RCC dari seluruh dunia juga gowes bersama Simon Mottram, pendiri Rapha. “Tiga hari yang paling berkesan!” tuturnya bahagia.

Dengan bersepeda dan menjadi member RCC ini, Joe merasa mendapatkan keluarga baru dari Singapura, Penang, Tokyo, Taipei, Sydney, Melbourne, dan Adelaide.

Bersama Simon Mottram, CEO Rapha.

Bahkan beberapa dari mereka akhirnya berteman baik dan terus keep in touch hingga hari ini. “Kita cocok dan banyak ngobrolin hal-hal di luar sepeda,” bilang warga Jakarta pusat ini.

Ada satu keinginan Joe yakni gowes melintasi daratan Tiongkok dari timur hingga barat. “Salah satu bucket list yang harus saya realisasikan suatu saat nanti!” tekad pemilik akun Instagram @kazevelo yang akan melakukan turing fotografi dengan gowes ke Afrika ini. (mainsepeda)

 

          

Populer

Bananabotcage , Bawa Pisang Semudah Bidon  
Berharap Rutin, Supaya Tahu Koleksi Tersembunyi Teman
Shimano Perpanjang Kerja Sama dengan UCI hingga 2024
Curi Kemenangan dari Groves, Molano Raih Kemenangan Kedua di Vuelta!
Jajal Rute Cirebon-Tasikmalaya Bareng Komunitas, Azrul Ananda Melintasi Tanjakan Kaki Gunung Ciremai
Preview Bromo KOM Kategori Men 60+: Ambisi Besar Soetanto Tanojo Rebut Kembali Gelar Bromo KOM 
Cyclist Tangguh walau Kaki Kanan Lumpuh 80 Persen
Guardini Menang Lagi, Ovechkin Juara Overall
BROMO: Kalau Manja Jangan Ikut
Geraint Thomas: Juara Tour de France yang Tidak Takut Party