Keteguhan dan semangat Dwi Trijono bisa jadi inspirasi bagi para cyclist ultra. Ia lumpuh, bangkit, dan kini meraih podium pertamanya di ajang ultra cycling, East Java Journey (EJJ) 2025. Ia keluar sebagai runner up di kelas Men 40 and Up usai menyelesaikan rute 1.500 Km dengan catatan waktu 121 jam 37 menit 39 detik. 

Lima tahun lalu, Dwi mengalami lumpuh total karena penyakit langka bernama Guillain-Barre Syndrome (GBS). Namun, kebiasaannya bersepeda membuatnya bangkit lebih cepat. Ia sembuh hanya dalam 1,5 bulan dan mungkin waktu tersingkat bagi penderita GBS untuk pulih. 

Dari sana, Dwi semakin mendalami hobi bersepedanya. Tahun lalu, ia nekat menjajal EJJ 2024 kategori 1.500 km. Event debutnya di ajang ultra cycling. Tapi ia sukses menyelesaikan tantangan tersebut.   

Baca Juga: EJJ 2025 1.500 Km: Juara 40 and Up, Dony Meramu “Derita” Baru

Kini, ia berhasil naik podium EJJ 2025 di kelas yang sama. Dengan catatan waktu yang 14 jam lebih baik dari tahun lalu. Progres peningkatan yang luar biasa mengingat rute EJJ 2025 jauh lebih berat dari edisi sebelumnya. 

"Saya ada target 300 Km per hari, jadi selesai dalam lima hari. Tapi ini telat dua jam. Kalau tadi tidak tersesat di Pandaan mungkin bisa," ungkap pria yang berprofesi sebagai ustaz ini. 

Peningkatan performa Dwi juga dikarenakan sejumlah pembaruan di tunggangannya. Termasuk di alat-alat elektrik pendukung seperti cyclocomp-nya. Belajar dari kesalahannya pada EJJ 2024 lalu. 

Meskipun demikian, Dwi tak menampik ada sebersit keinginan untuk menyerah. Deretan tanjakan di Pacitan-Trenggalek sempat menyerang mental Dwi. Tanjakan yang dikira akan berjalan mudah, ternyata menyimpan kesulitan yang luar biasa. 

Tanjakan Pacitan-Trenggalek memang menjadi queen of stage dari EJJ 2025 1.500 Km. Setidaknya terdapat sembilan tanjakan yang berjejer sehingga menimbulkan kesan 'never ending climb' bagi peserta. 

Baca Juga: EJJ 1.500 Km: Bondik Mendapatkan Tuah Zidan

"Saya yakin semua kepikiran DNF karena berat. Karakternya tanjakan sekarang ini itu gak ada habisnya. Kalau gradiens kan semua orang siap, tapi kalau abis tanjakan masih lagi terus ada lagi," ujar Dwi. 

Pembaca dapat memantau peserta EJJ 2025 dengan mengakses live tracker yang ada di banner website maupun Mainsepeda App. Selain itu, ikuti siaran live di Instagram Mainsepeda. (Mainsepeda)

Populer

Kejurnas Road Race 2025: Muhammad Abdurrohman Sabet Gelar Juara Nasional IRR
Nopinz Edisi Terbatas Petronas SRT, Cocok untuk Fans MotoGP dan Rossi
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Kejurnas Road Race 2025: M. Syelhan Nurrahmat Rebut Juara Nasional ITT
Kejurnas Balap Sepeda di Banyuwangi Tolok Ukur SEA Games 2025
Kolom Sehat: Bentang Jawa 2025 Updated, Gumitir Banyuwangi Ditutup
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Kolom Sehat: Eh Hujan Gerimis Aje
Panduan Tanjakan Ijen KOM: Bisa Mensyukuri Kemiringan 10 Persen!
Gandeng Mainsepeda, Suara Surabaya Ajak Masyarakat Aktif Berolahraga Lewat Gowes Harmoni