Setia dengan Bianchi Infinito CV Edisi Anniversary

| Penulis : 

Sepuluh tahun lamanya Taufan Zairinsyah intens bersepeda. Pada lima tahun pertama, ia suka menjelajahi alam liar dan perbukitan dengan sepeda gunung (MTB). Selang lima tahun berikutnya, Taufan hijrah ke road bike. Kini ia telah menemukan cinta sejatinya dalam sepeda Bianchi.

Merek sepeda asal Italia inilah yang menemaninya gowes selama lima tahun terakhir. Kesibukannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Bangkalan membuatnya hanya bisa gowes tiap Sabtu dan Minggu. Jaraknya bervariasi. Biasanya di atas 100 kilometer. Taufan juga hobi nanjak. Rute favoritnya adalah Surabaya-Pandaan.

"Saya senang pakai road bike karena kalori yang saya dapat itu jelas, waktunya juga pendek. Dalam waktu beberapa jam saja, saya sudah bisa mencapai kilometer yang ditargetkan. Kalau di MTB, kita harus menjelajahi alam pegunungan dan gowesnya bisa sampai sore," terangnya.

Kalau ingin menikmati rute datar, ia gowes dalam kota. Berangkat dari rumahnya di kawasan Ngagel, Taufan memilih gowes keliling Surabaya atau dari Kota Pahlawan ke Bangkalan. "Misal ada kegiatan dinas sewaktu akhir pekan, saya akan gowes dari rumah ke Bangkalan. Sendirian," ujar mantan Kadis PU dan Penataan Ruang Pemkab Bangkalan itu.

Taufan Zairinsyah ikut start di kelas Master Lokal di Bupati Bangkalan Cup

Seperti halnya ketika ia menghadiri latihan bersama Bupati Bangkalan Cup, Mnggu (13/12) kemarin. Menanggalkan pakaian dinasnya, Taufan bertransformasi menjadi seorang cyclist. Penampilannya membuat banyak orang pangling. Sekilas, ia akan dikira sebagai peserta latihan bersama.

Sebelum tiba di lokasi latihan bersama di Pendabah di Kamal, Taufan menyempatkan diri gowes puluhan kilometer terlebih dulu. Taufan benar-benar sendirian, tanpa mobil pengawal atau ajudan. Untuk jaga-jaga, ia melengkapi sepedanya dengan sejumlah peralatan, salah satunya pompa ban.

"Saya sebenarnya ikut komunitas Permata Jingga CC di Malang. Tapi saya lebih banyak gowes sendirian. Sebab saya mengukur kemampuan saya. Usianya saya sudah 56 tahun," akunnya.

Sejak intens bersepeda, Taufan makin sadar bahwa untuk menjadi cyclist yang strong, ia harus sering latihan. Oleh sebab itu tiap akhir pekan ia akan berusaha gowes minimal 100 kilometer. "Untuk orang seusia saya, bersepeda adalah olahraga paling safe selain renang. Selain lebih aman, juga lebih sehat dan nyaman untuk saya," bilangnya.

Taufan Zairinsyah tetap setia menggunakan Bianchi Infinito CV keluaran 2015

Untuk urusan tunggangan, Taufan setia dengan Bianchi Infinito CV. Sepeda keluaran 2015 ini spesial. Sebab ini adalah sepeda Bianchi edisi anniversary ke-130 tahun. Ada cap khusus di bagian down tube. "Sepeda ini adalah anniversary Bianchi ke-130 tahun, jadi ini terbatas. Sepeda ini cuma ada beberapa aja di Indonesia," klaimnya.

Inilah cinta pertama Taufan sekaligus sepeda yang paling sering ia tunggangi hingga saat ini. Proses mendapatkannya pun tidak mudah. Ia harus hunting dan mencari informasi di kanan-kiri. Setelah menemukan satu unit di Surabaya, ia langsung beli. "Sepeda ini sudah nyaman di badan saya," akunya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 25

Foto: Shava

Populer

Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 3: Carter Bettles Taklukkan Raja Tanjakan di Final Sprint
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 2: Fransesco Carollo Menang Sprint, Swatt Club Merajalela!
Daftar 20 Tim Peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Dari Eropa Hingga Tanah Air
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 1: Jeroen Meijers Mendominasi Etape Pembuka
Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Etape 4: Fenomenal! Cyclist Tertua Rebut Juara Umum
John Boemihardjo: Sepeda Minimalis untuk London-Edinburgh-London 1.500 Km!
Preview TdBI 2025: Tanpa Etape Flat, Segmen Paving Stone, Ditutup dengan Tanjakan HC
Tour de France 2025: Empat Kali Juara, Pogacar Ancam Rekor Para Legenda!
Kediri Dholo KOM 2025: Cyclist Otodidak Tempel Ketat Pemuncak Klasemen Men Age 30-34
181 Cyclist Starter Bentang Jawa 2025